3 Tips Memilih Instrumen Investasi yang Tepat bagi Perempuan

marketeers article
Ilustrasi pemilihan instrumen investasi bagi perempuan. (Sumber: 123rf)

Instrumen investasi yang cukup beragam kerap membuat masyarakat, khususnya perempuan yang baru memulai bingung menentukannya. Terlebih, perempuan memiliki kecenderungan menabung untuk keperluan yang mencakup kebutuhan dasar, dana darurat, sampai biaya pendidikan anak.

Oleh karena itu, perempuan perlu mempertimbangkan instrumen investasi yang tepat guna mendukung perencanaan keuangan. Aviliani, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengatakan dalam investasi biasanya perempuan memilih produk dengan imbal hasilnya yang dapat digunakan kembali atau memiliki jangka pendek.

Artinya, kebanyakan perempuan cenderung lebih memilih instrumen investasi yang risiko rendah.

BACA JUGA Perluas Akses Investasi, Bank Mandiri Pasarkan Reksa Dana dari Trimegah

“Di satu survei, perempuan disebut paling banyak investasi di emas dan properti, cuma yang mereka tidak tahu adalah investasi semacam itu tidak likuid,” kata dia.

Namun, ketika suatu saat keluarga butuh dana darurat atau pendidikan anak, penjualan dua hal tersebut belum tentu mudah dan dalam kondisi harga pasar yang baik. Untuk itu, Aviliani membagikan tips pemilihan instrumen investasi yang tepat bagi perempuan. Berikut ulasan selengkapnya:

1. Ketahui profil risiko

Sebelum memilih instrumen investasi yang akan digunakan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui profil risiko yang dapat dihadapi.

“Setiap orang memiliki profil risiko yang berbeda-beda, karena setiap individu memiliki tingkat toleransi pada kerugian yang berbeda pula,” kata Aviliani dalam acara Media Literacy, Building Inclusive Economies.

Hal ini penting mengingat setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Makin tinggi imbal hasil yang diperoleh, maka kian tinggi pula risiko yang akan didapat.

BACA JUGA OJK: Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Terus Meningkat

2. Sesuaikan dengan kebutuhan

Aviliani menjelaskan sebelum memulai investasi, pastikan untuk mengetahui total kebutuhan.

“Ketika mulai berinvestasi, baiknya menyisihkan uang di awal dan bukan sisa dari uang kebutuhan. Dalam memulai investasi perempuan juga harus memiliki tujuan dan perhitungan yang jelas,” ujar Aviliani.

Tujuan berinvestasi ini penting karena setiap jenis produk investasi memiliki tingkat kecocokan yang berbeda dengan tujuan. Sebagai contoh, dalam lima tahun ke depan, kebutuhan apa saja yang akan muncul.

3. Mempersiapkan dana darurat

Sebelum memulai investasi, Aviliani menyarankan bagi perempuan untuk mempersiapkan dana darurat.

“Ini yang jarang orang lakukan. Orang cuma lihat, ada duit ya sudah taruh (di investasi), nanti ketika butuh uang baru bingung ambil dari mana ini uangnya,” ucap dia. 

Untuk itu, pastikan bahwa sudah memiliki dana darurat yang cukup sebelum memulai berinvestasi. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS