3DEXPERIENCE Dassault Systèmes Sasar Pasar EV Indonesia

marketeers article
Foto: Electrum

Perusahaan multinasional pengembang perangkat lunak asal Prancis, Dassault Systèmes (Euronext Paris: FR0014003TT8,DSY.PA) menggandeng Electrum, startup kendaraan listrik untuk mengekspansikan bisnisnya di Indonesia.

Bersama Electrum,  Dassault Systèmes memilih platform 3DEXPERIENCE untuk mempercepat desain dan produksi seri pertama sepeda motor listrik Electrum.

Electrum menjadi pelanggan EV Dassault Systèmes pertama di Indonesia. Di sini, Dassault Systèmes fokus pada penyediaan keahlian teknologi bagi industri EV Tanah Air. Perusahaan membidik proses transisi negara ini menuju transportasi rendah karbon berkelanjutan.

Perusahaan pun mengklaim, 9 dari 10 startup EV mengandalkan solusi Dassault Systèmes – khususnya platform 3DEXPERIENCE dan aplikasi CATIA – untuk pengembangan virtual mereka.

Platform 3DEXPERIENCE di cloud merupakan platform teknologi kolaboratif bagi Electrum yang bisa mendukung proses komprehensif dari rekayasa sistem hingga rekayasa mekanis dan bentuk, sehingga mempercepat waktu pengembangan dan produksi.

“Platform 3DEXPERIENCE Dassault Systèmes di cloud memungkinkan kami untuk meningkatkan komunikasi, kolaborasi dan kontinuitas dari desain, hingga rekayasa dan proses manufaktur tanpa berinvestasi untuk sumber daya IT tambahan,” ungkap Patrick Adhiatmadja, Managing Director Electrum dalam laporannya.

BACA JUGA: Percepat Produksi, Electrum Bangun Pabrik Motor Listrik di Indonesia

Dengan adanya solusi ini, Electrum siap memenuhi ambisi Indonesia untuk menghadirkan dua juta sepeda motor listrik di jalan pada tahun 2025,

“Platform 3DEXPERIENCE memberikan sebuah solusi komprehensif yang mutakhir bagi  Electrum sehingga tim kami dapat berinovasi dan melakukan iterasi secara cepat dan efisien,” tambahnya

Josephine Ong, Managing Director, AP SOUTH, Dassault Systèmes melihat, saat ini, pemain baru di bidang mobilitas harus memikirkan kembali cara mereka melakukan pendekatan terhadap desain dan rekayasa untuk kendaraan listrik roda dua.

Ada banyak pertimbangan bagi startup seperti Electrum, mulai dari bentuk baterai hingga intake udara untuk sistem pendinginan.

“Melalui platform 3DEXPERIENCE dan desain kembaran dalam bentuk virtual (virtual twin), Electrum bisa mensimulasikan berbagai skenario di dunia virtual, seperti durabilitas dan kualitas baterai, sebelum implementasi di dunia nyata,” ucap Josephine Ong.

BACA JUGA: Warfy-Hascar, Inisiatif Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

Hadir sebagai merek baru sepeda motor listrik yang dibuat oleh PT Energi Kreasi Bersama, Electrum tengah mengembangkan kemampuannya dalam R&D dan rekayasa, dan berharap bisa merampungkan fasilitas manufaktur berteknologi tingginya pada tahun 2024.

Mengikuti rekomendasi reseller lokal Indonesia, PT Nusantara Secom Infotech (NSI), Electrum memutuskan untuk memanfaatkan pengalaman solusi industri “Electro Mobility Accelerator” dari Dassault Systèmes yang berbasis platform 3DEXPERIENCE di cloud.

Perusahaan melihat, karena Indonesia menargetkan untuk mancapai emisi nol bersih tahun 2060, pengadopsian EV akan membantu negara dalam mewujudkan ambisinya.

Sebagai negara yang memiliki 133 juta sepeda motor, Indonesia menargetkan untuk menghadirkan 2 juta sepeda motor listrik di jalan di tahun 2025 ketika bertransisi dari kendaraan jenis internal combustion engine (ICE).

Pemerintah juga telah mengumumkan subsidi Rp 7 triliun (sekitar US$ 460 juta) untuk pembelian sepeda motor listrik hingga akhir tahun 2024 untuk mempercepat pangadopsian masal sepeda motor bebas emisi.

Related

award
SPSAwArDS