4 Strategi Wali Kota Makassar untuk Tumbuhkan Ekonomi

marketeers article
MAKASSAR- INDONESIA 20th May 2012 : Sultan Hasanuddin international airports in Makassar Indonesia

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan kontraksi pada perekonomian nasional. Setiap daerah pun mengalami dampak yang signifikan, termasuk Kota Makassar. Disampaikan oleh Walikota Makassar Rudy Djamaluddin, pertumbuhan ekonomi 2020 kota ini diperkirakan hanya mencapai 2,8%, menurun dari target awal yang sebesar 8,2% hingga 8,4%.

Rudy menambahkan, COVID-19 berdampak pada berbagai kegiatan ekonomi, seperti adanya PHK bagi pekerja di sektor formal dan informal karena adanya penghentian kegiatan bisnis, daya beli masyarakat menurun, hingga pertumbuhan ekonomi yang memiliki risiko penurunan di sisi negatif.

“Ada pula penurunan jumlah investasi, baik penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 50%,” kata Rudy pada acara Government Rountable Series yang digelar oleh MarkPlus, Inc., Senin (10/08/2020).

Beberapa langkah strategis pun akan diambil oleh pemerintah kota Makassar untuk tahun 2020 dan 2021. Pertama, pelonggaran kegiatan ekonomi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Kedua, memastikan pasokan dan distribusi barang untuk menjaga stabilitas harga.

Ketiga, skim bantuan untuk menjaga kontinuitas produksi. Keempat, pengalokasian anggaran belanja daerah secara efektif pada program stimulus aktivitas ekonomi.

“Kami juga mengambil langkah dengan menerapkan kebijakan-kebijakan strategis di setiap sektor industri. Pada sektor keuangan dan investasi misalnya, kami akan memberikan intensifikasi keringan retribusi pada Ijin Mendirikan Bangunan,” tambah Rudy.

Tentu saja, setiap kebijakan dan strategi pemerintah Kota Makassar harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan dan mengutamakan kemanan masyarakat di tengah pandemi. Strategi-strategi ini diharapkan dapat tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Related

award
SPSAwArDS