4C Diamond dalam Strategi Marketing, Seberapa Penting?

marketeers article
Ilustrasi Marketing. (Dok. Shutterstock)

4C Diamond dalam dunia pemasaran menjadi hal penting lantaran digunakan sebagai alat untuk menganalisis lanskap bisnis. Metode ini dipopulerkan MarkPlus, Inc. dan menjadi bagian Marketing Submodel Sustainable Marketing Enterprise (SME) untuk outlook.

Dalam buku MarkPlus Basics, analisis outlook diperlukan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan pendesainan arsitektur bisnis atau tidak. Dalam outlook dilakukan tinjauan terhadap berbagai perubahan lingkungan bisnis saat ini dan masa mendatang. 

“Dengan outlook, dapat diperoleh gambaran profil lingkungan di satu sisi dan kondisi perusahaan di sisi lain,” tulis MarkPlus Basics.

BACA JUGA: Data Driven Marketing: Tugas IT atau Marketing?

Apa Itu 4C Diamond?

Dengan melihat namanya, 4C Diamond memiliki empat faktor yang saling terkait dan digunakan untuk melakukan peninjauan terhadap berbagai perkembangan di lingkungan bisnis pada masa kini dan mendatang. Empat faktor yang terkandung di dalam submodel 4C Diamond tersebut adalah Change, Customer, Competitor, dan Company.

Ketiga faktor pertama (change, customer, dan competitor) merupakan unsur-unsur utama lanskap bisnis. Faktor terakhir, yaitu company adalah faktor internal yang posisinya sangat penting dalam pembentukan strategi perusahaan.

Oleh karena itu, dengan menggunakan submodel 4C Diamond tersebut dapat meninjau semua faktor, baik internal maupun eksternal. Analisis 4C Diamond merupakan prasyarat sebelum melakukan analisis Threat-Opportunity-Weakness-Strength (TOWS).

BACA JUGA: Jenis Cashback yang Umum Ditemukan di Sekitar Kita 

Dengan mengkaji unsur-unsur luar, segala kemungkinan ancaman dan peluang lebih dahulu dikaji sebelum kelemahan dan kekuatan yang kita miliki (internal). Perspektif outside-in sesuai dengan market oriented approach daripada product-oriented approach, sesuai dengan filosofi marketing terkini.

Submodel 4C Diamond

Change

Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya menyebutkan terdapat lima kekuatan pendorong perubahan, yaitu teknologi, politik-hukum, sosial-budaya, ekonomi, dan pasar. Kekuatan-kekuatan perubahan tersebut dikelompokkan berdasarkan dua variabel, yaitu immediacy of impact dan tangibility of impact atau incremental sedikit demi sedikit.

Competitor

Terdapat tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisis pesaing, yaitu dimensi general, dimensi aggressiveness, dan dimensi capability. Dimensi general menunjukkan banyaknya pesaing yang ada dalam industri mencakup juga potential competitor, latent competitor, serta pihak-pihak yang memberikan substitute product.

Dimensi yang kedua, aggressiveness, menyangkut sejauh mana para pesaing mengimplementasikan strategi-strategi yang kreatif dan efektif. Dimensi ketiga, capability, berkaitan dengan kemampuan pesaing.

Dimens ini diukur dengan menilai situasi finansial para karyawan serta aset-aset yang tangible, khususnya yang berkaitan dengan teknologi.

Customer

Pelanggan merupakan value demander dalam industri. Keinginan dan harapan dari pelanggan bersifat dinamis dan berubah dari waktu ke waktu. Menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman, keinginan dan harapan dari pelanggan bukan hanya dipengaruhi oleh personal need, namun turut dipengaruhi oleh komunikasi eksternal, baik dari perusahaan itu sendiri atau dari pesaing.

Company

Perusahaan sendirilah yang akan menjadi value decider atas apa yang harus dianalisis dan dikaji. Dengan analisis terhadap perusahaan, dapat menentukan existing competence, stretch possibilities, dan risk attitude yang tak lain adalah kompetensi riil yang dimiliki. 

Related

award
SPSAwArDS