5 Cara Memahami Tone of Voice dalam Komunikasi Digital

marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 123rf)

Tone of voice adalah cara brand atau individu menyampaikan pesan melalui pilihan kata dan gaya bahasa. Elemen ini mencerminkan kepribadian serta nilai yang dianut, baik dalam komunikasi tertulis maupun lisan.

Dalam komunikasi digital, tone of voice memegang peran penting dalam membangun koneksi dan kepercayaan. Gaya bahasa yang tepat tidak hanya memperjelas pesan, tetapi juga memengaruhi bagaimana audiens meresponsnya.

BACA JUGA: Strategi Brand Activation Good Day di Konser BABYMONSTER Jakarta

Mengutip Grammarly, setiap pesan yang disampaikan,baik melalui media sosial, email, maupun situs web, mencerminkan karakter brand. Oleh karena itu, konsistensi gaya bahasa menjadi krusial untuk menjaga citra dan persepsi publik.

Berikut lima cara untuk memahami dan menerapkan tone of voice secara lebih efektif dalam komunikasi digital:

1. Kenali Kepribadian Brand Anda

Langkah pertama adalah memahami identitas dan karakter brand secara utuh. Kepribadian ini akan menentukan gaya penyampaian pesan. Apakah brand bersifat hangat dan ramah, serius dan profesional, atau lugas dan langsung?

Kejelasan terhadap karakter ini akan membantu menentukan pilihan kata, struktur kalimat, dan ritme komunikasi. Dengan pemahaman yang kuat terhadap kepribadian brand, tone of voice akan terbentuk secara konsisten dan autentik.

2. Bedakan Antara Isi dan Nada

Isi adalah apa yang ingin disampaikan, sementara nada adalah cara penyampaiannya. Sebuah pesan bisa bermakna sama, tetapi memberikan kesan yang berbeda tergantung pada nada yang digunakan.

Menyesuaikan tone of voice dengan konteks dan tujuan komunikasi akan membantu pesan lebih mudah diterima dan dipahami.

3. Kenali Siapa Audiens Anda

Setiap kelompok audiens memiliki preferensi bahasa yang berbeda. Komunikasi kepada remaja tidak bisa disamakan dengan kalangan profesional.

Memahami karakter audiens akan memudahkan Anda memilih pendekatan bahasa yang relevan. Semakin tepat gaya bahasa yang digunakan, semakin besar pula peluang pesan tersampaikan secara efektif.

4. Gunakan Panduan Gaya Bahasa

Agar komunikasi tetap konsisten, penting untuk membuat panduan tone of voice. Panduan ini dapat memuat contoh penggunaan kalimat, daftar kata yang dianjurkan maupun yang sebaiknya dihindari, serta panduan struktur penyampaian pesan.

Panduan ini akan membantu seluruh tim menjaga keselarasan komunikasi di berbagai kanal, termasuk media sosial, email, dan materi promosi.

5. Evaluasi dan Sesuaikan Secara Berkala

Tone of voice bukan sesuatu yang statis. Pergeseran tren, budaya, dan ekspektasi audiens bisa memengaruhi efektivitas gaya bahasa yang digunakan.

Lakukan evaluasi secara berkala untuk menyesuaikan nada komunikasi agar tetap relevan dan tidak ketinggalan. Penyesuaian ini memastikan brand tetap terhubung dengan audiens secara kontekstual.

BACA JUGA: Dorong Brand Lokal Tembus Panggung Global, Guinness World Records dan Marketeers Jalin Kolaborasi

Memahami tone of voice bukan hanya soal menyampaikan pesan, tetapi bagaimana pesan tersebut diterima dipahami dengan tepat. Dalam dunia digital yang penuh distraksi, gaya bahasa yang sesuai dapat menjadi pembeda dalam membangun relasi yang lebih kuat dengan audiens.

Dengan menerapkan kelima langkah di atas, setiap komunikasi menjadi lebih terarah, konsisten, dan sesuai dengan tujuan. Nada yang selaras dapat memperkuat kehadiran brand dan membangun hubungan yang lebih bermakna dengan audiens.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

award
SPSAwArDS