5 Tantangan Mengelola Hyperscaler Cloud bagi Perusahaan

marketeers article
Ilustrasi Cloud computing (Sumber: 123RF)

Dalam era digital saat ini, peran Hyperscaler Cloud menjadi semakin penting bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan efisien. Terlebih lagi pemain besar pada Hyperscaler cloud adalah Google Cloud dan AWS Cloud yang sudah tidak asing di telinga.

Dalam mengelola operasional infrastruktur Cloud terutama Hyperscaler yang dijalankan pada Google Cloud dan AWS Cloud, perusahaan seringkali mengalami berbagai tantangan. Persoalan ini yang ditangkap oleh Lintasarta melalui solusi Managed Hyperscalers.

Layanan yang ditawarkan oleh Lintasarta ini menjadi solusi Managed Service yang menyediakan ahli pengelolaan infrastruktur Cloud yang berfokus pada kekuatan Google Cloud Platform (GCP) dan Amazon Web Service (AWS).

Managed Hyperscalers dari Lintasarta yang menawarkan pengelolaan komprehensif dari database, DevOps, Kubernetes, service mesh, API gateway, dan infrastruktur data, memberikan operasional yang mulus dan kinerja yang optimal.

Lintasarta pun membagikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola infrastruktur cloud mereka.

Tantangan Mengelola Hyperscaler Cloud 

Penerapan Cloud tidak luput dari beberapa kendala. Umumnya ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pengelola IT, di antaranya:

Monitoring & Alerting

Pemantauan beban kerja dan pemberitahuan kontekstual (contextual alert) merupakan hal yang penting dalam mengelola Hyperscaler Cloud. Namun, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan hal ini, sehingga menyebabkan masalah dalam kinerja sistem.

Acceleration Adoption

Kurangnya panduan atau pengetahuan mengenai Hyperscler Cloud khususnya di Google Cloud dan AWS Cloud masih menjadi kendala bagi banyak perusahaan.

Boost Productivity

Integrasi manual dan skalabilitas merupakan tantangan lain yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola Hyperscaler Cloud. Perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan dan melakukan skalabilitas pada Hyperscaler cloud mereka dengan infrastruktur lainnya.

Talent Shortage

Pengelolaan Hyperscaler Cloud pada Google Cloud dan AWS Cloud memerlukan sumber daya atau staf yang bersertifikat. Namun, cenderung mahal dan sulit dicari.

Pada tahun 2022, penelitian International Labour Organization (ILO) mengutarakan kekurangan keterampilan TIK di tujuh negara, termasuk Indonesia.

Performance, Availability, & Complexity

Performa dan availability merupakan tantangan lain yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola Hyperscaler Cloud mereka. Selain itu, kompleksitas dari Hyperscaler cloud juga perlu diperhatikan karena infrastruktur dan layanan yang sangat skalabel membuat pengelolaan layanan menjadi lebih rumit.

“Untuk mendukung kebutuhan besar industri atas cloud, Lintasarta menghadirkan Lintasarta Cloudeka. Lintasarta Cloudeka merupakan solusi berbasis cloud yang dapat mendukung efisiensi operasional bagi industri,” ,” kata Cloud Product Manager Lintasarta Cloudeka Salsabil Afif Nasution dalam laporannya.

Lintasarta Cloudeka sudah berumur 10 tahun, dan telah memberikan layanan cloud di Indonesia untuk mendukung sistem teknologi informasi di Indonesia.

“Kami berangkat dari perusahaan data communication yang akhirnya menjadi ICT total solution. Lalu menjadi salah satu dari penyedia cloud karya anak bangsa,” tutup Salsabil.

Related

award
SPSAwArDS