6 Peran Behavioral Insights dalam Pengembangan Strategi Digital

marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 123rf)

Behavioral insights adalah pendekatan yang memadukan data perilaku dengan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami bagaimana pengguna mengambil keputusan. Pendekatan ini tidak hanya melihat angka, tetapi juga menggali motivasi dan kebiasaan di balik tindakan digital.

Dengan memahami pola tersebut, tim pemasaran dan pengembang dapat merancang interaksi yang lebih relevan, kontekstual, dan efisien. Hasilnya? Pengalaman pengguna yang terasa lebih personal dan berdampak.

BACA JUGA: Data is King, Empati is Queen: Masa Depan Marketing Ada di Keseimbangan

Melansir McKinsey, behavioral insights berperan penting dalam menyesuaikan pesan, fitur, dan desain agar lebih selaras dengan cara berpikir serta bertindak pengguna. Bahkan, perubahan kecil berbasis pemahaman ini dapat menghasilkan lompatan besar dalam tingkat keterlibatan maupun konversi.

Berikut enam peran penting behavioral insights dalam pengembangkan strategi digital:

1. Memetakan Pola Keputusan Pengguna

Behavioral insights membantu mengungkap bagaimana pengguna membuat keputusan di situs atau aplikasi. Informasi ini tidak selalu terlihat dari data kuantitatif biasa.

Dengan memahami urutan logika mereka, halaman bisa diatur sedemikian rupa agar mengarahkan pengguna menuju aksi yang diharapkan secara alami.

2. Meningkatkan Respons terhadap Konten

Respons pengguna terhadap konten sangat dipengaruhi oleh konteks dan emosi saat itu. Behavioral insights membantu mengenali dorongan psikologis yang memicu perhatian mereka.

Dengan penyesuaian konten yang sesuai, tingkat interaksi dan perhatian pengguna bisa meningkat. Ini berlaku untuk konten visual maupun teks.

3. Menyesuaikan Desain Antar Segmen Pengguna

Tidak semua pengguna merespons desain dengan cara yang sama. Behavioral insights memungkinkan pengujian tampilan berdasarkan karakteristik segmen yang berbeda.

Desain yang dipersonalisasi lebih mungkin menghasilkan tindakan nyata dibandingkan tampilan yang seragam untuk semua.

4. Menentukan Momen yang Paling Tepat

Perilaku pengguna sering kali membentuk pola waktu tertentu, seperti jam aktif atau durasi kunjungan. Mengetahui kapan mereka paling responsif membantu tim mengatur momen ideal untuk menyampaikan pesan atau penawaran.

Waktu yang tepat bisa menjadi kunci keberhasilan sebuah kampanye.

5. Mengurangi Hambatan dalam Alur Pengguna

Sering kali pengguna meninggalkan situs bukan karena kontennya, tetapi karena mengalami hambatan yang tidak terdeteksi. Dari tombol yang sulit ditemukan hingga alur yang membingungkan, behavioral insights membantu menemukan titik-titik gesekan ini dan memperbaikinya.

Dengan menghilangkan hambatan, proses menjadi lebih mulus. Pengguna pun tidak merasa kesulitan dalam menyelesaikan tujuan mereka.

6. Mengoptimalkan Uji Coba dan Eksperimen

Dalam pengembangan digital, eksperimen adalah hal penting. Behavioral insights memberikan dasar yang kuat untuk memilih variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku pengguna.

Dengan begitu, proses A/B testing jadi lebih relevan, efisien, dan hasilnya pun lebih bisa diandalkan.

BACA JUGA: Bank DBS dan UOB Kucurkan Pinjaman Rp 6,7 Triliun untuk Pembangunan Pusat Data

Behavioral insights bukan sekadar alat untuk memahami perilaku saat ini. Pendekatan ini juga membantu merancang solusi yang lebih tepat ke depannya.

Dengan mengenali kebiasaan dan kecenderungan pengguna secara lebih dalam, tim digital dapat merancang strategi yang tidak hanya efektif, tapi juga terasa lebih manusiawi.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

award
SPSAwArDS