6 Tren Skincare Masa Depan yang Bakal Tetap Dicari Milenial dan Gen Z
Populix, perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia, mengungkap enam tren skincare yang diprediksi tetap populer dalam tiga hingga lima tahun mendatang, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z.
Menurut Indah Tanip, VP of Research Populix, konsumen masa kini menuntut lebih dari sekadar klaim manfaat.
“Produk skincare kini tak hanya dituntut adaptif terhadap teknologi dan ilmu dermatologi, tetapi juga harus menjawab nilai-nilai etis seperti vegan lifestyle dan sustainable living,” jelas Indah dalam siaran pers kepada Marketeers, Kamis (5/6/2025).
Berikut enam tren skincare yang diprediksi akan tetap relevan pada masa depan:
1. Produk dengan Formula Vegan dan Cruelty-Free (11%)
Tren pertama adalah produk perawatan kulit yang tidak mengandung bahan hewani dan tidak diuji pada hewan, sejak dari penyediaan bahan baku hingga menjadi produk akhir. Tren ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup vegan, yang menghindari semua produk hewani termasuk telur, susu, madu, bahkan bahan-bahan seperti gelatin.
Selain itu, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesejahteraan hewan juga turut andil dalam tren ini.
2. Produk Mengandung Bahan Fermentasi dan Probiotik (15%)
Kesehatan kulit tak lagi dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Produk berbahan dasar fermentasi dan probiotik dinilai mampu memperkuat skin barrier, mengurangi peradangan, dan meredakan jerawat.
Tren ini mulai digemari, dan uniknya, cenderung lebih populer di kalangan laki-laki dan konsumen yang tinggal di Pulau Sumatera.
BACA JUGA: Menggali Tren Digital Marketing 2025 lewat Marketeers Tech for Business
3. Skincare yang Didukung Artificial Intelligence (22%)
Kecanggihan artificial intelligence atau kecerdasan buatan mulai dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman perawatan yang lebih personal. Mulai dari analisis jenis kulit secara digital hingga rekomendasi produk berbasis data, AI membantu konsumen menemukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Teknologi ini juga memungkinkan virtual try-on untuk makeup, yang makin memudahkan konsumen dalam memilih produk.
4. Produk Berbasis Sains dan Dermatologi (26%)
Konsumen kini lebih kritis terhadap apa yang mereka konsumsi sehari-hari, termasuk penggunaan produk perawatan kulit. Konsumen muda cenderung memilih produk perawatan yang didukung temuan saintifik dari uji laboratorium dan ahli dermatologi, dibandingkan produk berbasis mitos dan kepercayaan.
5. Hybrid Skincare (37%)
Kebutuhan untuk serba praktis mendorong munculnya hybrid skincare, yakni produk yang menggabungkan manfaat skincare dan make up sekaligus. Misalnya foundation dengan SPF, lipstik yang melembapkan, atau blush on dengan kandungan niacinamide.
Produk ini memudahkan rutinitas kecantikan tanpa mengorbankan kesehatan kulit, menjadikannya favorit di kalangan generasi milenial dan Gen Z yang aktif dan dinamis.
BACA JUGA: 4 Tren Liburan yang Sedang Digandrungi Borjuis, Tertarik Coba?
6. Clean Beauty (54%)
Tren ini menekankan pada penggunaan bahan alami dan minim bahan kimia, serta kemasan yang lebih ramah lingkungan. Tak hanya ramah bagi kulit, konsep ini juga dianggap sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.
Clean beauty menjadi pilihan utama bagi milenial, terutama perempuan, yang mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Mayoritas responden berpendapat bahwa tren ini masih akan populer beberapa tahun ke depan, seiring dengan terus meningkatnya kesadaran ekologis di masyarakat. Indah menegaskan temuan ini merefleksikan sebuah pola bahwa pengguna skincare dari generasi milenial dan Z lebih kritis dengan produk yang saat ini dan akan dipakai. Mereka tidak sekadar ikut-ikutan saja.
“Karena itu, kami merasa para pelaku bisnis skincare harus terus melek terhadap tren masa kini dalam berinovasi. Hal ini agar produk yang dikembangkan tetap relevan bagi para konsumennya, tak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga aspek emosional,” tutur Indah.
Editor: Ranto Rajagukguk
