Acaraki Jamu, The New Wave of Jamu

marketeers article

Terletak di dalam gedung Kerta Niaga 3, sebuah bangunan revitalisasi di Kota Tua Jakarta, Acaraki Jamu hadir melawan derasnya arus gelombang kopi. Kembali ke akar tradisi Indonesia, Acaraki mengemas jamu tradisional menjadi minuman yang lebih social-friendly. Bukan hanya dari cara penyajian semata, melainkan atmosfer kafe yang diciptakan.

Di dalam bangunan tua yang berdiri sejak 1912, Acaraki hadir dengan interior bertema industrial. Di lantai pertama, deretan buku-buku sejarah dan ensiklopedia tanaman herbal terpampang di sudut kanan dinding bangunan ini. Melangkah lebih dalam, Anda akan disambut dengan keramahan para Acaraki yang siap mengantarAnda ke dalam pengalaman baru mencicipi jamu.

Rahasia dapur Acaraki ada di tangan seorang ahli kopi yang telah mengkonversikan diri menjadi peracik jamu. Jony Yuwono, pemilik Acaraki Jamu bersama sang Acaraki telah bereksplorasi memodernkan resep tradisional jamu selama empat tahun terakhir.

Hasilnya, Anda bisa mencicipi pengalaman baru meminum jamu yang disajikan dengan deretan alat pembuat kopi modern, antara lain Aeropress Coffee, French Press, V60 Dripper, dan Moka Pot.

Menilik menu Jamu yang ditawarkan, Jony mengatakan Acaraki Jamu menggunakan dua bahan dasar tanaman, yakni Beras Kencur dan Kunyit Asam. Dengan berbagai teknik penyajian yang berbeda, hasil minuman yang disajikan pun akan berbeda.

Jangan khawatir soal rasa pahit yang dikenal lidah Anda pada racikan jamu tradisional ataupun teknik pembuatan jamu yang kerap diragukan kebersihannya. Pasalnya, sang Acaraki mengolah dan menyajikan jamu secara langsung di hadapan para pelanggan. Inovasi dari campuran bahan yang digunakan dengan alat penyajian yang telah diperhitungkan membawa pengalaman lain bagi indera pengecap Anda.

Salah satu menu hasil eksplorasi Acaraki Jamu yang wajib dicoba adalah Golden Sparkling. Campuran Kunyit Asam bersama gula dan soda membawa sensasi baru bagi penikmat jamu. Termasuk, sajian jamu Saranti yang diracik dengan shot Beras Kencur bersama susu, gula, dan krimer. Minuman ini nikmat disajikan ketika panas ataupun dingin. Hanya merogoh kocek sebesar Rp 17.000 – Rp 27.000, Anda bisa menikmati cara baru meminum jamu di lokasi yang nyaman di tengah jantung ibu kota Jakarta.

Menikmati jamu di tempat ini, Anda mungkin tertarik untuk menyeduh langsung jamu tersebut di rumah. Anda bisa memboyong WIL WA TIK TA, jamu dalam kemasan racikan Acaraki Jamu yang hadir bersama drip bag jamu filter. Dibanderol seharga Rp 100.000, jamu kemasan ini tak hanya sebatas minuman semata, namun ampas dari seduhan jamu tersebut bisa dimanfaatkan sebagai masker kecantikan.

Melangkah ke lantai dua, Anda akan melihat dapur terbuka dengan sejumlah mesin dan alat pembuat kopi umumnya, termasuk mesin espresso modern. Ruang ini didesain sebagai tempat untuk melakukan workshop bulanan, hingga kelas bagi Anda yang ingin belajar meracik jamu.

“Senada dengan tema besar revitalisasi yang diusung bangunan ini, Acaraki Jamu hadir untuk merevitalisasi budaya meminum jamu yang hampir tergerus masa. Dengan mengintegrasikan gaya lama dengan teknik baru yang kekinian, kami menginovasikan jamu menjadi bagian baru dari gaya hidup masa kini,” jelas Jony.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS