Ada Ancaman Resesi, Minat Traveling Masyarakat Tetap Tinggi

marketeers article
Sumber: 123RF

Dunia tengah dihadapi oleh ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023. Namun demikian, minat masyarakat Indonesia untuk berencana traveling masih tinggi. 

Hal ini tercermin dalam Pegipegi Travel Report 2022 yang menemukan sejumlah temuan menarik seputar pola traveling masyarakat tahun 2022.

BACA JUGA: Meski Resesi, Warga Indonesia Tetap ‘Gas’ Traveling

“Tahun 2022 ini menjadi momen kebangkitan industri pariwisata. Hal ini didukung dengan sejumlah temuan yang menunjukkan minat masyarakat untuk traveling tetap tinggi, mulai dari pencarian kata healing yang meningkat 500% di Google Search, hingga tumbuhnya minat wellness-tourism,” ujar Ryan Kartawidjaja, Vice President of Commercial and Marketing Pegipegi.

Berdasarkan report tersebut, sebanyak 80% responden tetap berencana traveling. Bahkan, 62% responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan pada tahun 2023. 

BACA JUGA: Ancaman Resesi Global, Ini Cara Siapkan Jaring Pengaman Finansial

Terlepas dari konteks risiko resesi, ada kenaikan pada minat bepergian sebanyak 24%, dibandingkan dengan data tahun 2020. 

“Temuan ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat dalam bepergian masih tinggi,” ujar Ryan.

Dalam report tahun 2020, setengah responden berencana untuk traveling pada tahun 2021, sementara setengahnya belum memutuskan. Ini menunjukkan kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan terhadap risiko COVID-19 sudah mulai menurun, seiring dengan pulihnya situasi pasca-pandemi.

Selain itu, isu resesi ekonomi global juga tidak terlihat menyurutkan minat masyarakat untuk traveling. Berdasarkan report tersebut, masyarakat yang berencana jalan-jalan tahun depan, sekitar 62% ingin bepergian menuju destinasi domestik. 

Sementara itu, 33% lainnya berencana untuk mengombinasikan destinasi domestik dan internasional untuk agenda traveling mereka. Pada tahun 2022, Pegipegi mencatatkan sebanyak 49% responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. 

Selanjutnya, 44% lainnya melakukan perjalanan sekitar dua hingga lima kali. Dalam report ini, turut terlihat durasi perjalanan traveling yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022.

Berdasarkan report tersebut, 62% melakukan perjalanan selama 1-3 hari. Sementara itu, 26% lainnya melakukan perjalanan sekitar 4-7 hari. 

Artinya, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu relatif pendek untuk perjalanan mereka, dan sebagian besar memilih bepergian saat weekend. Masih pada tahun 2022, report menunjukkan hampir 60% responden memilih bepergian ke luar kota. 

Sementara itu, sebanyak 37% responden memutuskan untuk tetap traveling di dalam kota, atau tempat tinggal mereka. Sisa responden lainnya memilih untuk bepergian ke luar negeri.

Dalam melakukan perjalanan, 42% responden bepergian bersama keluarga. Selanjutnya, sekitar 25% responden memilih untuk bepergian bersama pasangannya dan 18,6%-nya memilih untuk solo traveling. 

Sementara itu, hampir 15% memilih bepergian dengan teman-teman.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS