AI-First Mindset: Kunci Sukses Transformasi Bisnis di Era Digital

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
10 November 2023
marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Oleh Stefanie Suanita, CEO CATAPA

Teknologi Artificial Intelligence (AI) terus menjadi topik yang menarik untuk diulas, karena makin mendalaminya, kian disadari teknologi ini memberikan bantuan yang signifikan bagi perkembangan individu dan bisnis.

Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan konsultansi manajemen global asal Amerika Serikat (AS), McKinsey mengungkapkan 50% perusahaan di seluruh dunia telah mengadopsi kecerdasan buatan atau AI dalam area bisnis mereka. 

Angka ini mencerminkan transformasi bisnis di era digital yang makin berkembang. Kondisi ini juga menunjukan bahwa AI bukan lagi alternatif pilihan di dunia bisnis, melainkan sebuah kebutuhan strategis.

BACA JUGA: Berkaca dari Mahasiswi FKH Unair: 3 Tips Hindari Pola Asuh Overprotektif

Menanamkan AI First Mindset

Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang AI, telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk menggunakannya. Hal ini karena AI dinilai dapat membantu bisnis untuk tetap relevan dan berdaya saing di tengah kondisi pasar yang cepat berubah.

Dengan kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan akurat, kehadiran AI dapat mengurangi waktu yang diperlukan seseorang menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini selaras dengan data dari perusahaan konsultasi, Accenture, yang menyebutkan AI mampu meningkatkan produktivitas pekerja hingga 40%.

AI sebenarnya sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari. Misalnya, saat mengetik sesuatu di handphone, terdapat fitur auto correction

BACA JUGA: Soal Penjualan Tiket, ASDP Perkuat Transformasi Digital

Saat berbelanja di online shop, juga akan disuguhkan barang-barang yang direkomendasikan sistem, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Meskipun penerapan AI sudah dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, demikian pula dengan manfaatnya, namun masih sering dijumpai individu yang menolak perkembangan teknologi tersebut.

Ketika perusahaan memiliki pimpinan atau mayoritas karyawan dengan mindset menolak perkembangan teknologi, maka adopsi AI akan menjadi sulit atau bahkan tidak pernah terwujud.

BACA JUGA: Sejarah dan Makna Hari Pahlawan yang Dirayakan Setiap 10 November

Human with technology will replace human without technology”, kalimat yang sama juga berlaku untuk perusahaan. Dengan demikian penting bagi perusahaan untuk memiliki AI First mindset dalam menjalankan perusahaan. 

Mengapa AI First Mindset Penting?

“AI First” adalah pendekatan strategis yang menempatkan AI sebagai inti dari proses bisnis dan pengambilan keputusan. Pendekatan ini mengoptimalkan kemampuan AI untuk mendorong inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan. 

Pola pikir ini bukanlah tentang menggantikan kecerdasan manusia tetapi meningkatkannya, memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi, mengotomatiskan tugas-tugas berulang, dan menciptakan pengalaman yang personal bagi pelanggan.

Tantangan AI First Mindset

1. Privasi dan Keamanan Data

Sistem AI bergantung pada data dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mempunyai langkah-langkah perlindungan data yang kuat dan mematuhi peraturan terkait.

2. Kesenjangan Keterampilan

Ada kesenjangan keterampilan yang signifikan di bidang AI. Perusahaan perlu membekali karyawannya dengan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan dan mengelola sistem AI.

3. Manajemen Perubahan

Peralihan ke pendekatan “AI First” memerlukan perubahan budaya dalam organisasi. Karyawan perlu memahami manfaat AI dan bersedia beradaptasi dengan cara kerja yang baru.

Penerapan AI dalam Bisnis

AI dapat diterapkan dalam berbagai bagian proses bisnis, baik dalam proses operasional hingga manajerial. Perlu diingat bahwa kehadiran AI bukan berarti menggantikan peran manusia, tetapi membantu manusia memaksimalkan pekerjaannya.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan AI dalam proses bisnis:

1. Layanan Pelanggan

Pengelolaan layanan pelanggan atau customer service secara manual akan dihadapkan dengan keterbatasan waktu dan tenaga manusia. Dilansir dari data yang diperoleh CATAPA, selama Januari hingga April 2023, sekitar 60% pertanyaan yang masuk ke CATAPA adalah pertanyaan yang bersifat berulang. 

Dengan asumsi setiap pertanyaan ini memerlukan 1 menit penanganan, maka lebih dari 2.500 menit waktu akan terbuang hanya untuk menangani pertanyaan berulang secara manual.

Namun, dengan bantuan AI, masalah ini dapat diatasi. AI memungkinkan layanan pelanggan dapat beroperasi 24/7 melalui chatbots dan asisten virtual, memberikan respons yang cepat kepada pelanggan. 

AI juga mampu memberikan personalisasi kepada pelanggan dengan mengumpulkan dan menganalisis data serta preferensi pelanggan.

2. Pemasaran dan Penjualan

AI dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menganalisis data terkait perilaku konsumen, preferensi, dan bahkan memprediksi tren. Data ini memungkinkan perusahaan mengoptimalkan kampanye pemasaran berdasarkan rekomendasi lokasi, waktu, dan kelompok minat target pelanggan.

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) memegang peran kunci dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, manajemen SDM atau karyawan merupakan aspek yang krusial untuk dikelola dengan baik dan benar. 

Salah satu contohnya adalah dengan menyediakan aplikasi atau alat yang dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi para karyawan. Saat ini, teknologi AI menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas karyawan di berbagai sektor, termasuk konten, kreativitas, dan SDM. 

Dengan memanfaatkan AI, perusahaan dapat menyederhanakan proses penggajian atau payroll yang sering kali dianggap rumit dan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Melalui platform Human Resources Information System (HRIS) yang terintegrasi dengan AI, perhitungan elemen-elemen gaji dapat dilakukan dengan mudah. 

Tidak hanya itu, platform tersebut juga sudah dilengkapi dengan pembaruan terbaru terkait regulasi gaji, memastikan bahwa para praktisi SDM selalu mendapatkan informasi terkini secara otomatis. Menerapkan pendekatan “AI First” adalah cara terbaik untuk mengoptimalkan kemampuan AI dan manfaatnya bagi perusahaan. 

Pendekatan ini dapat membantu perusahaan untuk terus berinovasi dan mengoptimalkan semua proses bisnis. Dengan demikian, perusahaan dapat menjadi lebih unggul di tengah persaingan yang makin meningkat.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS