Wawancara kerja bukan hanya soal bagaimana Anda menunjukkan kemampuan terbaik. Ini juga bisa menjadi kesempatan tepat untuk mengetahui apakah perusahaan yang Anda incar benar-benar layak untuk dijadikan tempat berkarier.
Banyak pelamar terjebak oleh janji manis dan deskripsi pekerjaan yang tampak ideal, namun kenyataannya berbeda jauh. Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu jeli mengenali tanda-tanda bahaya atau “red flag” perusahaan sejak awal.
Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengajukan pertanyaan yang tepat saat wawancara. Melansir Fast Company, berikut tiga pertanyaan yang bisa membantu Anda mengungkap sisi tersembunyi perusahaan dan menghindari pilihan yang salah:
BACA JUGA: 3 Topik Obrolan untuk Membangun Networking yang Bermakna
Mengapa Posisi Ini Dibuka?
Menanyakan alasan di balik dibukanya sebuah lowongan bisa membuka wawasan Anda tentang kondisi perusahaan. Jawaban atas pertanyaan ini memberi gambaran apakah perusahaan stabil dan nyaman untuk berkarier dalam jangka panjang, atau sebaliknya.
Jika posisi tersebut dibuka karena perusahaan sedang berkembang dan ingin menambah tim, itu pertanda baik. Namun, jika posisi kosong akibat tingginya turnover atau karyawan sebelumnya keluar karena alasan kurang baik, Anda harus berhati-hati.
Seberapa Fleksibel Sistem Kerja di Sini?
Fleksibilitas kerja kini menjadi faktor penting bagi banyak pekerja. Tanyakan bagaimana cara kerja diatur, misalnya apakah karyawan harus bekerja secara sinkron (harus hadir di waktu yang sama) atau ada kebebasan asinkron yang memberi keleluasaan mengatur waktu sendiri.
BACA JUGA: 66% Pekerja Berusia 44-59 Tahun Tak Siapkan Rencana Pensiun
Selain itu, Anda bisa bertanya jumlah rapat mingguan untuk melihat seberapa banyak ‘gangguan pekerjaan’ yang mungkin Anda hadapi. Perusahaan yang terlalu banyak mengatur jadwal rapat bisa jadi kurang menghargai fleksibilitas dan keseimbangan kerja.
Bagaimana Proses Feedback dan Evaluasi Kinerja?
Pertanyaan ini penting untuk mengetahui seberapa jelas perusahaan mendefinisikan ekspektasi dan menilai kinerja karyawannya. Tanyakan hal-hal seperti, apakah ada review rutin? Seberapa sering? Apakah umpan balik diberikan secara konstruktif?
Jika perusahaan tidak memiliki proses evaluasi yang jelas, Anda mungkin akan kesulitan mengetahui apakah performa Anda sudah sesuai harapan, terutama di perusahaan kecil dengan peran yang sering berubah-ubah.
Selain pertanyaan di atas, perhatikan juga hal-hal seperti deskripsi pekerjaan yang tidak jelas atau terlalu ideal tanpa gambaran konkret, proses wawancara yang terlalu panjang atau membebani, serta tanda-tanda bahwa perusahaan sulit mengambil keputusan.
Anda juga bisa melakukan pengecekan mandiri, misalnya membaca review karyawan di Glassdoor atau LinkedIn. Jika banyak karyawan keluar dalam waktu singkat, ini bisa jadi red flag yang patut dipertimbangkan ulang.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita