Akankah Feature Phone Punah?

marketeers article
Sumber: upload.wikimedia.org

Sebelum era smartphone, alat komunikasi kita dulu kebanyakan adalah feature phone. Merek-merek besar yang terkenal saat itu, antara lain Sony Ericsson, Nokia, Motorola, dan Siemens. Saat itu, bisa dikatakan Nokia adalah jawara dengan ponsel simbiannya.

Lalu, BlackBerry masuk dengan konsep smartphone-nya. BlackBerry pun diterima dengan baik oleh konsumen. Dan hal ini kemudian menjadi pelecut bagi para merek untuk mengembangkan smartphone mereka masing-masing. Persaingan di pasar smartphone ini pun makin ketat dengan makin banyaknya pemain dan fitur-fitur andalan dan harga rasional.

“Saat ini, populasi dari smartphone sudah mendominasi pasar Indonesia. Kira-kira dari seluruh populasi ponsel di Tanah Air, smartphone dengan jaringan 3G mendominasi hingga 60%. Meski terus tergerus, feature phone masih memiliki konsumen loyalnya,” ujar Andy Gusena, Brand Director Advan saat ditemui di Aston Kuningan Suites beberapa waktu lalu.

Andy menyebutkan, beberapa fitur unggulan dari feature phone yang menjadikan mereka tetap hidup. Baterai yang tahan lama, jangkauan jaringan yang luas, dan ketahanan yang kuat jadi alasan orang mencari jenis ponsel tersebut. Bahkan, beberapa pabrikan seperti Caterpillar dengan CAT Phone mereka memang mengembangkan feature phone super dengan keunggulan di atas ditambah dengan fitur anti air, anti debu, tahan banting, dan sebagainya. Beberapa produk feature phone dari CAT Phone adalah CAT B25, B30, dan B100.

Meski begitu, CAT Phone juga mengembangkan produk smartphone mereka, seperti CAT S30, S40, dan S60. Ketiganya pun ditawarkan dengan keunggulan yang mirip-mirip dengan feature phone CAT.

“Kalau saya melihat feature phone ini akan habis pada tiga atau lima tahun mendatang. Saat ini, mungkin masih banyak yang menggunakan, khususnya bagi masyarakat di daerah suburban dan rural area,” kata Hasnul Suhaimi sebagai pakar telekomunikasi Indonesia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS