Akankah Industri Makanan dan Minuman Positif di Tahun Politik?

marketeers article

Pesta politik segera dimulai dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 171 daerah di Indonesia. Peningkatan peredaran uang diharapkan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) dapat mendongkrak konsumsi makanan dan minuman. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memprediksi, momentum ini akan membawa tren positif bagi industri makanan minuman ini.

Industri makanan dan minuman pada tahun 2017 berdasarkan data Kemenperin terlihat tumbuh signifikan. Dengan kontribusi sebesar 34,95% pada Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan III/2017, industri ini menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional dibandingkan subsektor lain.

“Tren pada industri F&B  memang berada di atas 7% dengan catatan adanya aturan atau kebijakan yang mendukung peningkatan produksi. Kami memproyeksi kinerja industri F&B tahun ini sebesar 8%-9% sebagai target moderat,” kata Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di Jakarta, Selasa (30/01/2018).

Namun, prediksi tren positif ini bukan tanpa catatan. Meski berharap ada pengaruh positif dari peredaran uang yang terjadi di tahun politik, Ketua GAPMMI Adhi Lukman mengatakan masih ada tantangan yang harus diselesaikan pemerintah.

“Tantangannya adalah peran pemerintah dalam mengelola kebijakan dan regulasi yang kondusif diperlukan untuk memastikan Pilkada berlangsung aman dan damai jika kita ingin mencapai pertumbuhan lebih tinggi dari tahun lalu atau mencapai 10%. Lepas dari itu, peredaran uang yang umumnya meningkat pada tahun politik kami harap dapat mendongkrak konsumsi sektor makanan dan minuman pada tahun ini, ” tutur Adhi. 

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS