Akibat Corona Orang Jadi Rajin Pakai E-Wallet

marketeers article
Touch screen smartphone in hand

Layanan dompet digital mengalami peningkatan sejak pemerintah mengonfirmasi kasus COVID-19 di Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari perubahan perilaku berbelanja masyarakat. Dompet digital sendiri dipilih karena memberikan kemudahan dan kenyamanan transaksi secara real time tanpa perlu meninggalkan rumah.

Berdasarkan riset MarkPlus bertajuk Riset Pertumbuhan Digital di Masa Pandemi, ShopeePay berhasil tumbuh hingga 33% mengungguli para pemain dompet digital lainnya pada paruh awal tahun 2020. Melihat pertumbuhan dompet digital di Indonesia selama pandemi berlangsung, Peneliti Centre of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengungkapkan pandemi ini merupakan momentum dompet digital untuk tumbuh.

Bhima menjelaskan bahwa data dari We Are Social per April 2020 menunjukkan penetrasi e-commerce selama pandemi menunjukkan kenaikan yang fantastis. Hal tersebut kemudian memengaruhi aplikasi yang terhubung dengan e-commerce yaitu dompet digital.

“Namun, tantangan yang harus dihadapi adalah transaks keuangan secara digital masih berada di bawah 5%. Penting untuk memanfaatkan momentum pandemi ini karena permintaannya sedang tinggi,” ujar Bhima.

Tetapi, ada pekerjaan rumah bagi pemerintah yang harus segera dibenahi yaitu pemerataan jangkauan internet. Pasalnya, akan sulit jika mengharapkan masyarakat Indonesia masuk ke ekosistem ekonomi digital dengan hambatan jangkauan internet.

Bhima menuturkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga menyadari hal tersebut dan diketahui sudah menyiapkan anggaran untuk sambungan internet di 4.000 desa pada tahun 2021. Rencana itu tentunya menjadi salah satu upaya mengembangkan dan memulihkan ekonomi nasional karena pandemi agar menjadi lebih cepat lewat ekosistem ekonomi digital.

Meski hingga saat ini masih banyak orang yang memanfaatkan opsi pembayaran cash on delivery (COD), peluang untuk menjadi lebih inklusif lewat dompet digital cukup tinggi. Dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam aktivitas sehari-hari, harapannya ada dorongan untuk memanfaatkan dompet digital sebagai alat pembayaran sehingga pertumbuhan dompet digital pun bisa mencapai 5-6%.

“Pertumbuhan itu bisa menjadi sangat bagus jika dibarengi jaringan internet yang merata dari Sabang sampai Merauke. Hingga kini, jangkauan internet memang masih menjadi tantangan tetapi saya yakin potensinya sangat besar. Banyak pemain masih bisa muncul dan dompet digital berkembang di Indonesia,” pungkas Bhima.

Rata-rata pengguna ponsel pintar memiliki dua aplikasi dompet digital di dalamnya. Permasalahan kapasitas memori ponsel tidak lagi dihadapi karena perkembangan teknologi yang kian membaik. Hal ini diyakini bisa meningkatkan tren penggunaan dompet digital.

Karena itu, bagi para pemain dompet digital harus bisa memanfaatkan momentum yang ada. Mereka harus bisa mencari segmen yang pasarnya besar tetapi belum disasar pemain lain. “Create new segment, melihat apa yang diminati pengguna di luar dari hanya promosi atau diskon,” tutur Bhima.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS