Aktivitas Tulis Tangan Efektif Tingkatkan Kecerdasan Anak

marketeers article
Head shot happy cute little 7s old kid girl wearing earphones, looking in laptop screen, involved in online foreign language private lesson with tutor or enjoying distant e-learning school class.

Aktivitas belajar saat ini lebih banyak dilakukan secara digital, terlebih setelah kegiatan Learn from Home diberlakukan. Namun, aktivitas belajar offline sebaiknya tidak ditinggalkan, seperti dengan menulis tangan. Pasalnya, aktivitas menulis pada buku dapat membantu anak untuk meningkatkan kecerdasan.

Psikolog Marcelina Melisa menjelaskan, menulis merupakan salah satu medium yang efektif untuk membantu anak mengekspresikan pelajaran yang telah dipaparkan, melatih kreativitas anak, hingga meningkatkan kemampuan motorik halus.

“Di masa pandemi ini, sangat penting agar anak tidak terbuai dengan kemudahan digital yang ditawarkan dan tetap membudidayakan kegiatan menulis di buku tulis yang memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembang kompetensi anak,” terang Marcelina di Jakarta, Rabu (21/11/2020).

Menilik sebuah studi yang dirilis Frontiers tahun ini, menulis dengan tangan di atas buku tulis ditemukan dapat menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensorimotor.

Banyak indra diaktifkan dengan menekan pensil atau pulpen diatas kertas, melihat huruf yang ditulis, dan mendengar suara yang dibuat saat menulis. Pengalaman indera ini menciptakan kontak antara berbagai bagian otak dan membuka otak untuk belajar sehingga dapat mengingat lebih baik.

Aktivitas menulis tangan juga dapat menjadi solusi bagi anak yang kesulitan beradaptasi dengan situasi learn from home.

Tak dipungkiri, data U-Report menjelaskan jika 78% anak mengaku memiliki kesulitan atau tantangan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Bahkan, 35% anak khawatir hal ini akan mempengaruhi pemahaman studi mereka di masa depan.

Guna mengatasi hal ini, menurut Marcelina, hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengajak anak beristirahat sejenak dari layar digital ketika kegiatan belajar dilakukan. Hal ini dapat memberikan ketenangan pikiran karena penggunaan layar yang berlebihan tidak baik bagi fisik, mental, atau emosional.

Keadaan fisik yang baik dapat membantu melancarkan peredaran darah, menjaga suasana hati anak agar tetap nyaman selama proses belajar, dan membantu meningkatkan fokus.

Pola tidur juga hal yang perlu diperhatikan karena banyak anak mengalami perubahan pola tidur sehingga waktu tidur mereka lebih larut dan menjadi kurang berenergi di keesokan paginya.

“Mengakomodir peralatan tulis anak untuk kegiatan mereka belajar menjadi sebuah upaya yang patut dicoba karena tulisan tangan adalah elemen ekspresi diri yang meluncurkan proses kreatif. Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui tulisan mengarah pada upaya menjaga kesehatan yang positif,” jelas Marcelina.

Bagaimana pun pembelajaran secara digital yang diberikan tidak dapat menggantikan aktivitas menulis, menggambar, dan guratan hasil tangan lainnya, yang dapat memberikan banyak manfaat untuk anak di masa depan.

“Selain keterampilan motorik, tulisan tangan mengaktifkan atensi dan memori. Ketika menulis per huruf dan memperkirakan jarak ke ujung baris pada buku tulis, konsentrasi kita meningkat secara signifikan. Pada saat yang sama, pemikiran spasial diaktifkan karena memikirkan gerakan kita beberapa langkah ke depan sehingga anak yang menulis tangan mempunyai pemahaman yang lebih mendalam,” tambah Marcelina.

Related

award
SPSAwArDS