Alasan Pembagian Peran Rumah Tangga Berpengaruh Penting

marketeers article

Ketika sudah berumah tangga, suami dan istri tentunya punya kewajiban serta hak masing-masing. Mengenai kewajiban sendiri, suami dan istri tentu memiliki tugasnya masing-masing. Bagaimana pembagian peran dalam rumah tangga Anda? Pertanyaan lainnya yang mungkin muncul adalah apakah Anda merasa pembagian peran tersebut sudah cukup adil?

Untuk menjawab hal itu, baiknya Anda memahami beberapa tipe rumah tangga. Dalam presentasinya pada acara “Smart Women Talks: Empowering Women Through E-Commerce”, Executive Director of Strategic Planning HAKUHODO Farhana E. Devi Attamimi menjelaskan tipe rumah tangga yang biasa ditemukan di Asia Tenggara.

Berikut empat tipe rumah tangga tersebut:

1. Tradisional

Dalam rumah tangga dengan tipe ini, istri berperan 100% mengurus pekerjaan rumah tangga. Mulai dari membersihkan rumah, memasak, sampai berkembun. Sedangkan Suami bertanggung jawab 100% untuk bekerja, mencari nafkah yang nantinya digunakan untuk membayar seluruh kebutuhan. Namun, presentase kepuasan atas peran mereka saat ini nyatanya tidak seimbang.

Suami cukup puas dengan keadaan saat ini (82%). Presentasenya cukup jauh berbeda dibandingkan sang istri. “Hal itu dikarenakan istri merasa pekerjaannya jauh lebih berat dari suami yang bekerja di kantor. Tugas-tugas yang dilakukan istri pun cenderung lebih beragam. Sehingga presentase keinginan untuk mengubah situasi tinggi dari istri sebesar 61% sedangkan suami 41%,” ujar Farhana, Kamis (04/04/19).

2. Task-Based Sharing

Dalam tipe ini, suami dan istri melakukan pembagian kerja. Tak hanya itu, mereka juga memilih berdiskusi untuk menentukan keputusan dalam banyak hal. Berdasarkan riset yang telah dilakukan HAKUHODO, hanya pasangan di tipe ini yang memiliki kepuasaan pembagian peran 100%.

3. Flexible Sharing

“Tidak ada tugas perempuan atau tugas laki-laki”. Hal itu merupakan salah satu dasar dari tipe rumah tangga ini.  Mereka cenderung lebih fleksibel. Baik dari penentuan keputusan hingga membagi tugas. “Tipe ini biasanya tidak memiliki pembagian tugas mutlak. Tidak seperti, suami wajib cari uang dan istri mengurus rumah. Biasanya keduanya sama-sama bekerja,” ungkap Farhana.

Namun nyatanya meski terlihat ideal. Tingkat kepuasaannya justru berbeda dari tipe sebelumnya. “Ketika ditanya mengenai pembagian kerja rumah tangga, suami mengatakan semuanya dibagi rata. Tetapi, istri punya pendapat berbeda. Dia masih merasa melakukan tugas lebih banyak. Tingkat kepuasan pun tidak seimbang,” tambah Farhana.

4. Switched

Seperti namanya, tipe ini merupakan kebalikan dari rumah tangga tradisional. Di sini, peran yang biasa dipegang suami kini dijalankan oleh istri. Suami bertugas mengurus rumah tangga dan istri mencari nafkah atau bekerja di luar rumah. Istri ingin independen dan memiliki uang sendiri. Dalam tipe rumah tangga ini, pengambilan keputusan juga berakhir di tangan istri.

Tetapi, tingkat kepuasan istri nyatanya lebih rendah dibandingkan suami. “Mengapa demikian? Ternyata permasalahannya bukan di antara pasangan. Namun, lebih kepada masyarakat yang belum banyak menerima tipe rumah tangga seperti ini,” jelas Farhana.

Setelah mengenal tipe-tipe rumah tangga tersebut, tipe mana yang menurut Anda lebih cocok dengan rumah tangga Anda? Terlepas dari banyak faktor yang memengaruhi, teknologi masa kini juga banyak andil dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya, pembagian peran rumah tangga.

Berkembangnya teknologi, membuka jalan untuk e-commerce makin dikenali masyarakat. Jika sebelumnya perempuan hanya berperan mengurus rumah tangga, kini mereka juga dapat menghasilkan uang sendiri. Caranya dengan berjualan melalui e-commerce tersebut.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS