Alexandro Wibowo, COO Startup Sribu.com Ungkap Rahasia Sukses Jadi Freelancer

Profesi freelancer alias pekerjaan lepas dewasa ini semakin digandrungi anak-anak muda. Kemudahan kerja secara bebas dikombinasikan dengan kemajuan teknologi semakin memanjakan pekerja lepas mencari pundi-pundi rupiah membuat profesi freelancer tidak sekadar sampingan belaka.
Telebih lagi, saat ini sedang marak badai pemutusan hubungan kerja (PHK) hampir di seluruh industri sehingga freelancer bisa menjadi alternatif cara untuk menyambung hidup. Tren freelancer bahkan tidak hanya terjadi di Indonesia, namun di seluruh negara.
BACA JUGA: Kuasai Tiga Keterampilan Ini agar Jadi Freelancer Sukses Tahun 2025
Bagi sebuah perusahaan maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) menggunakan jasa freelancer bisa meningkatkan produktivitas dengan biaya yang lebih efisien tanpa harus membayar gaji karyawan tetap. Sedangkan bagi pekerjanya, ada berbagai keuntungan yang didapatkan dengan menjadi freelancer di antaranya seperti mendapatkan penghasilan tambahan, pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel, serta peluang mendapatkan jaringan pekerjaan baru.
Kendati demikian, menjadi freelancer bukanlah hal yang mudah. Selain diperlukan kemampuan atau skill yang tinggi untuk dilirik perusahaan, freelancer juga harus terus-menerus meningkatkan portofolio agar peluang dilirik perusahaan semakin besar.
BACA JUGA: 4 Tips untuk Mendapatkan Klien Pertama sebagai Freelancer
Untuk bisa sukses menjadi freelancer, Marketeers berkesempatan mewawancarai secara ekslusif Alexandro Endy Wibowo, Chief Operating Officer (COO) Sribu.com yang merupakan platform penghubung freelancer dengan perusahaan. Pria lulusan University Technology of Sydney, Australia ini membeberkan rahasia sukses menjadi freelancer di tengah persaingan yang semakin ketat.
Sebelum kita membicarakan lebih banyak tentang freelancer, bisa dijelaskan bagaimana perjalanan pendidikan maupun karier Anda?
Saya sekolah SMA di Kanisius, Jakarta kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Australia. Pada tahun 2000 saya mengambil pendidikan di jurusan komputer University Technology of Sydney.
Namun, saya sudah berangkat ke sana beberapa tahun sebelumnya karena harus mengambil matrikulasi selama tiga semester. Setelah itu, saya melanjutkan pendidikan dengan Master of Business Administration di James Cook University, Sydney.
Di masa-masa kuliah saya juga sudah memulai merintis karier dengan bekerja di berbagai tempat. Pada waktu itu, di sana sedang tren pekerjaan food delivery yang menggunakan walkie talkie untuk ordernya karena kan teknologi masih belum secanggih sekarang.
Kemudian setelah itu, saya mencoba untuk membuka usaha di sana mulai dari marketing agency hingga event organizer. Jadi cukup kenyang pengalaman juga semasa muda saya bekerja menjadi freelancer. Setelah 11 tahun tinggal di sana akhirnya memutuskan untuk pulang dan memulai petualang baru di Indonesia.
Sebagai COO Sribu.com yang memiliki banyak pengguna, bagaimana Anda melihat fenomena freelancer di Indonesia?
Fenomena freelancer di Indonesia sebenarnya sangat unik yah. Apalagi dengan adanya badai PHK yang sekarang terjadi, pengguna Sribu.com itu melonjak signifikan.
Bagi sebagian besar orang di Indonesia, terutama anak-anak muda menganggap menjadi freelancer itu enak bisa kerja di mana saja. Misalnya kerja di Bali sambil liburan, bekerja di pinggir pantai sembari menikmati sunset dengan bayaran dolar.
Tapi kenyataannya tidak seperti itu, menjadi freelancer itu cukup sulit. Kalau ada yang seperti itu mungkin persentasenya hanya 1% saja. Sebab, menjadi freelancer itu seperti punya perusahaan sendiri, harus marketing dan selling sendiri, admin sendiri, finance, bahkan proses kerjanya juga sendirian.
Nah, di Indonesia itu ada tiga jenis freelancer yaitu top, middle, dan low. Untuk yang top freelancer yang sudah punya kemampuan tinggi, bisanya mereka mendapatkan proyek berdasarkan rekomendasi dan sudah memiliki pasarnya sendiri.
Sedangkan yang middle dan low ini biasanya mereka sambil bekerja di tempat lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau korban PHK. Secara skill tentunya mereka terbatas tapi jumlah mereka sangat banyak.
Untuk itu, visi dan misi kami mendirikan Sribu.com adalah membantu mereka-mereka freelancer yang berada di middle dan low agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Kami juga berusaha untuk mengedukasi pasar, dalam artian perusahaan atau klien untuk bisa lebih banyak menggunakan jasa freelancer karena sejak zaman dulu kan perusahaan selalu menggunakan rekomendasi ordal (orang dalam) ketika butuh sesuatu, sekarang harus bergeser ke freelancer.
Dengan adanya COVID-19 juga akhirnya cukup membantu mengubah pemikiran perusahaan yang lebih terbuka dengan jasa freelancer dibandingkan rekomendasi ordal. Jadi sekali lagi, tujuan utama kami adalah membantu freelancer di level middle dan low untuk bisa mendapatkan pekerjaan atau bahkan bisa mengekspor kemampuan mereka.
Apakah menjadi freelancer itu menjanjikan?
Sebenarnya menjadi freelancer cukup menjajikan atau setidaknya bisa memberikan mereka pendapatan tambahan asalkan mereka mau terus-menerus mengasah kemampuan dan portofolio.
Jadi ada tiga tipe freelancer yaitu pertama memang yang butuh banget uang. Misalnya siangnya mereka kerja kantoran kemudian pada saat malam hari atau waktu libur mereka menjadi freelancer.
Kedua itu mereka-mereka yang memang profesinya sebagai freelancer dan itu sudah ada di Sribu.com yang bekerja sebagai freelancer bertahun-tahun akhirnya bisa beli rumah dan kendaraan. Ketiga lucu nih, karena ada banyak orang-orang yang mau alih profesi tapi caranya dengan menjadi freelancer terlebih dulu.
Contohnya begini, ada pegawai kantoran mau jadi videografer atau fotografer, kan tidak mungkin serta-merta mereka langsung melamar di perusahaan. Lalu, untuk membangun portofolionya mereka menjadi freelancer terlebih dulu.
Ketika sudah memiliki rekam jejak dan portofolio kan peluang diterima menjadi videografer maupun fotografer di perusahaan semakin besar. Hal-hal seperti ini yang sebenarnya Sribu.com ingin bantu.
Sejauh ini ada berapa pengguna Sribu.com baik dari sisi freelancer maupun perusahaan yang mencari jasa freelancer?
Untuk pengguna Sribu.com dari sisi freelancer sudah mencapai sekitar 1,4 juta orang. Sedangkan untuk klien atau perusahaan kira-kira ratusan ribu.
Dengan maraknya PHK dan efisiensi membuat pengguna Sribu.com naik secara signfikan. Tapi secara keseluruhan freelancer Sribu.com juga ada yang merupakan pekerja kantoran, namun mau mendapatkan penghasilan tambahan.
Bagi freelancer pengguna aplikasi Sribu.com, butuh berapa lama agar bisa mendapatkan proyek pertama?
Kami beberapa waktu yang lalu melakukan survei terhadap freelancer Sribu.com dan menanyakan berapa lama mereka mendapatkan proyek pertamanya. Jawaban mereka rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan proyek pertama itu 35 hari.
Jadi itu secara rata-rata ya, kan ada juga yang lebih cepat atau lebih lama. Lalu apa yang memengaruhi? Tergantung bagaimana kreativitas mereka membuat lapak pekerjaan yang ditawarkan.
Bagi freelancer yang kreatif dan lapaknya unik, terlihat bagus itu akan semakin cepat mendapatkan proyek pertamanya. Kami sebagai platform tidak mendikte kategorinya harus ini atau itu, semua tergantug kreativitas.
Apalagi di Sribu.com ada setidaknya 200 kategori pekerjaan mulai dari jasa desain grafis, copy writing, bahkan ada juga curhat atau konsultasi online. Jadi kami tidak membatasi kreativitas mereka.
Menurut Anda, apa keuntungan bagi freelancer menggunakan Sribu.com?
Tentunya ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan freelancer maupun klien menggunakan Sribu.com. Bagi klien ada lebih dari 200 proyek yang ditawarkan sehingga bisa menemukan berbagai solusi kebutuhan bisnis.
Sistem pembayaran di Sribu.com juga menjamin keamanan transaksi. Termasuk pula garansi uang kembali jika ada masalah.
Selain itu, klien juga dapat menjalin kerja sama dengan freelancer terampil dan berpengalaman di Indonesia, memastikan hasil yang cepat dan berkualitas. Pastinya klien mendapatkan tim dari Sribu.com yang siap membantu klien dalam berbagai hal, mulai dari pertanyaan hingga penyelesaian masalah dengan proses yang cepat dan praktis.
Bagi freelancer mereka bisa mendapatkan peluang yang lebih luas. Selain itu, kami sangat menghargai keahlian dan kemampuan mereka untuk mendapatkan penghasilan yang sesuai.
Freelancer juga bisa mencairkan uang mereka secara langsung ketika proyek telah selesai dikerjakan. Kami tidak menerapkan persyaratan khusus misalnya harus memiliki gelar sarjana, untuk persyaratan asalkan mereka punya KTP saja.
Secara keseluruhan, Sribu.com menawarkan platform yang efektif dan komprehensif untuk menghubungkan klien dan freelancer, memberikan berbagai keuntungan bagi kedua belah pihak.