AP II Siapkan Bandara Banyuwangi Dukung Tourism Triangle

marketeers article
Loading cargo on the plane in airport, view through window

AP II juga tengah melakukan pengembangan Bandara Banyuwangi. Sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Bandara Banyuwangi, Bali, serta Lombok (BBL) akan menjadi “Tourism Triangle” untuk me-sinergikan pariwisata di ketiga daerah tersebut. Dalam rangka mendukung program tersebut Bandara Banyuwangi akan dikembangkan menjadi Low Cost Carrier Airport (LCCA).

“AP II menyiapkan total investasi tidak kurang dari Rp 300 miliar. Pengembangan Bandara Banyuwangi ini juga sebagai program dukungan AP II untuk event Annual Meeting IMF – World Bank yang akan diselengarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018,” kata  Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin  di Jakarta, Minggu (22/07/2018).

Lebih lanjut, Bandara Banyuwangi rencananya akan diusulkan menjadi Bandara internasional menyusul permintaan dari beberapa maskapai untuk membuka rute internasional dari dan menuju Malaysia dan Australia. “Sebenarnya PT Angkasa Pura II sudah memiliki LCCT yakni Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Ke depannya, kami programkan Terminal 1 menjadi full LCCT penerbangan domestik. Sedangkan Terminal 2 full LCCT untuk penerbangan domestik dan internasional,” jelasnya.

Manfaat keberadaan LCCT dapat  terlihat dari pertumbuhan grafik destinasi yang dikunjungi wisatawan di beberapa negara. Sebagai contoh, Jepang telah memulai pengembangan LCCT sejak 2012. Dengan mengembangkan LCCT, wisatawan inbound ke Jepang sejak 2011 hingga 2015 tumbuh 33%, dan tahun 2017 mencapai 28,7 juta turis dengan pertumbuhan tertinggi di dunia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS