Apa Sih Enaknya Pakai Uang Elektronik?

marketeers article
Uang Elektronik

Belum lama ini, di sebuah bioskop, Marketeers mendengar sepenggal percakapan anak muda yang sedang mengantre. Tampaknya mereka termasuk Gen Z, yakni seusia sekolah menengah pertama. Salah seorang dari mereka bilang, “Pake T-Cash gue aja, lagi ada promo diskon nih”. Menarik, kids zaman now semakin akrab dengan konsep uang elektronik.

Memang, umumnya mereka menggunakan uang elektronik berkat iming-iming diskon dan potongan harga yang disajikan para penyedia e-Money. Namun, ke depannya, bukan tak mungkin mereka akan tetap menggunakannya meskipun tanpa iming-iming potongan harga.

Secara umum, uang elektronik dibagi menjadi dua, e-Wallet dan e-Money. Perbedaan mendasar di antara keduanya ada pada bentuknya. E-Wallet merupakan uang elektronik berbasis aplikasi atau server based contohnya T-Cash, Sakuku, Go-Pay, dan lainnya sedangkan e-Money adalah uang elektronik yang berbasis kartu contohnya e-Money Mandiri, Flazz BCA, BRIZZI dari BRI dan lainnya.

Berkat maraknya promo yang disediakan operator e-Money, gerakan cashless society bukan lagi cuma angan. Kini, konsumen mulai terbiasa menggunakannya untuk transaksi sehari-hari, bahkan untuk sebagaian orang, menggunakan uang elektronik adalah gaya hidup karena saking malasnya bawa uang tunai. Wajar, perusahaan penyedia uang elektronik kini telah bekerja sama dengan berbagai merchant mulai dari parkir, pembayaran, hingga transportasi umum.

Nah, sebenarnya, apa aja sih keuntungan menggunakan uang elektronik dibandingkan uang fisik?

1. Say No To Copet

Uang Elektronik

Memang, untuk uang elektronik jenis e-Money card based, risiko kecopetan masih ada karena sifatnya yang benar-benar pengganti uang tunai, jadi uang kita seolah berada di dalam kartu. Tak ada keamanan dan siapa pun bisa menggunakannya. Berbeda dengan e-Wallet, sistem yang digunakan e-Wallet lebih canggih, uang kita disimpan di dalam server dan bisa lebih aman berkat ditambahkannya fitur authorization pengguna berupa password atau pin. As we know, pada umumnya, copet lebih menyukai uang cash, bila mereka nyopet dompet Kamu, dan isinya hanya kartu-kartu, dijamin deh dia mengurungkan niatnya, syukur-syukur bisa balikin dompetnya ke Kamu.

2. Bayar Gak Pake Ribet

Uang Elektronik

Tentunya dengan uang elektronik, tidak ada lagi yang namanya menghitung uang secara manual. Cukup cek saldo secara digital. Bila mencukupi, tak perlu waktu lama dan bertele-tele, transaksi Kamu sudah bisa dilakukan. Tinggal tap, tinggal swipe, atau yang lebih canggih, tinggal Scan!

3. Say No To “Gak Ada Kembalian”

Uang Elektronik

Seringkali kita memang diribetin sama urusan receh macam ini. Apa lagi bila kita baru aja ambil uang di ATM yang umumnya hanya ada pecahan Rp50 ribuan atau Rp100 ribuan dan kita ingin bayar parkir keluar mal yang biasanya di bawah Rp10.000. Fenomena “gak ada kembalian” pun seringkali dihadapi. Kalo bayar pakai uang elektronik kan tinggal tap atau gesek, saldo otomatis terpotong dan tidak ada proses pertukaran uang tunai yang biasanya memakan waktu lebih lama.

4. Dengan Fitur Split Bill, Gak Susah Lagi Tagih Teman

Uang Elektronik

Fitur ini paling seru. Di antara Kamu pasti pernah mengalami yang namanya “pake duit lo dulu ya” saat lagi makan bareng. Nah, biasanya, menagih uang yang gak seberapa ini memang agak risih. Apa lagi bila nilainya benar-benar receh. Nah, di fitur Split Bill, Kamu bisa langsung memotong saldo uang elektronik teman Kamu. Jadi gak repot nagih deh.

5. Ngirit? Bisa Banget

Uang Elektronik

Dengan uang elektronik, bisa bantu kamu berhemat juga lho. Bayangin, dengan menggunakan uang elektronik, tentunya Kamu gak bisa lagi melakukan impulsive buying, entah itu melihat makanan atau barang di pinggir jalan. Dengan E-Money, Kamu diharuskan mencari merchant mana yang sudah mendukung pembayaran dengan menggunakan uang elektronik. Nah, dengan begitu, kamu bisa lebih hemat menggunakan uang. Sedikit tips, bisa juga Kamu membatasi jumlah saldo yang ada di dalam uang elektronikmu. Dengan begitu, tentunya pengeluaran Kamu bisa lebih terkontrol dong.

Masa Depan Uang Elektronik

Bila ditilik dari sejarahnya, transaksi memang sudah dikenal sejak zaman nenek moyang. Mulai dari barter barang hingga akhirnya ditemukan mata uang yang bisa mempermudah pelaku transaksi menentukan harga sebuah barang.

Di era yang semakin digital seperti sekarang, penggunaan uang fisik semakin minim dilakukan mulai dari berkembangnya mesin ATM hingga layanan transfer dana antar bank. Orang sudah semakin terbiasa dengan transaksi digital. Uang elektronik memang benar-benar bisa menjawab kebutuhan penggunanya. Terbukti dari data Bank Indonesia yang menyebutkan pengguna uang elektronik hingga November 2017 menyentuh angka 113,7 juta.

Tak berlebihan rasanya bila disebutkan bahwa peredaran uang fisik kemungkinan akan hilang terganti dengan E-Money. Who knows?

Siap tapping, atau mau scanning? 🙂

Related

award
SPSAwArDS