Aparat Semakin Inklusif, Mudik 2017 Diklaim yang Terbaik

marketeers article
Kombes Pol Hery Sutrisman

Musim mudik telah usai. Apakah Anda merasa musim mudik tahun ini lebih lancar dibandingkan tahun lalu? Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Korlantas Polri) mengklaim bahwa tahun ini musim mudik lebaran berjalan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Angka kemacetan serta kecelakan lalu lintas pun menurun cukup signifikan.

Hal ini bisa terjadi berkat beberapa upaya yang dilakukan oleh seluruh stakeholder. Salah satu faktor keberhasilannya adalah karena para aparat yang bertugas bekerja dengan cara yang lebih inklusif. Ego sektoral pun dikesampingkan demi meningkatkan keselamatan serta kenyamanan mudik masyarakat.

“Kerja pengamanan lebaran (Ops Ramadniya 2017) kemarin adalah hasil kerja bersama tidak sektoral antarinstitusi. Kinerja Ops tahun ini adalah yang terbaik selama 26 tahun saya bertugas. Ego sektoral sangat ditekan pada praktik yang terjadi,” jelas Kombes Pol Hery Sutrisman, Kordinator Nasional Traffic Management Center Korlantas Polri yang juga menjabat sebagai Kepala Posko Pusat NTMC Mudik 2017 pada acara diskusi MarkPlus Center di Jakarta, Kamis (20/7/2017)

Hery melanjutkan, dalam hal ini Korlantas Polri kerap bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jasa Marga, dan pihak terkait lainnya. Hery menilai semua pihak saling bekerja sama tapi tidak saling mencampuri. Sebagai orang yang berada di posko pusat, Hery tahu persis semua proses dan kondisi yang terjadi.

Pada Ops Ramadniya ini, Hery menilai semua aparat bekerja dengan sangat solid. Bahkan, para jenderal dengan pangkat bintang tiga dan empat kerap menyambangi lapangan untuk memantau langsung. Selain itu, Menteri Pehubungan pun melakukan pemantauan langsung secara bersamaan ke semua titik melalui video conference.

Selain itu, perencanaan pun dilakukan dengan sangat baik sejak awal tahun 2017. Survei dan kordinasi pun dilakukan secara berkala. Arus balik pun sudah disiapkan dengan adanya pengembangan di tiga wilayah, Merak, Tasik-Semarang, dan Brebes-Jogja. Berbagai standar layanan dan skenario untuk pengendalian arus yang lebih terencana dan dilatihkan pun sudah disiapkan.

Bahkan, Korlantas telah menyiapkan wasit atau penjaga di beberapa titik krusial. Tol fungsional pun dikerahkan yang juga memakan investasi besar. Terakhir, upaya yang dilakukan adalah meningkatkan pelatihan pada moda transportasi lain.

Hasilnya cukup baik. Tingkat kelancaran meningkat lebih dari 100% dibanding tahun 2016. Padahal, tahun 2016 mengalami penurunan kinerja sebesar 50% dibanding tahun 2015. Jumlah kecelakaan pun menurun dari 4.550 menjadi 3.168 atau turun 30%.

Seluruh stakeholder ke dapan akan berupaya untuk mengurangi jumlah pemudik dengan sepeda motor. Pasalnya, 74% kecelakaan adalah kecelakaan sepeda motor. Menurut data yang disampaikan oleh Hery, jalan nasional tahun ini meningkat 32% dan 3% penambahan untuk jalan tol. Meski masih terbilang kecil, tapi tidak ada kemacetan yang sangat panjang berkat berbagai strategi yang dikerahkan dan direncanakan enam bulan sebelum operasi.

“Kami juga sudah menyiapkan rekomendasi untuk tahun depan. Insha Allah lebih lancar. Tapi, kami juga mengimbau pemerintah dan pengusaha agar mengatur jadwal cuti lebarannya. Jangan terlalu mepet dengan lebaran,” tutup Hery.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS