Armand Hartono: Teknologi Sebagai Tools, Jangan Lupakan Manusia

marketeers article

Saat ini, industri mengalami pergeseran. Masyarakat yang tadinya bergerak pada bidang agrikultur bergeser menuju masyarakat industrial. Masyarakat mulai bergeser pada services industry berbasis teknologi.

Menurut Armand Hartono selaku Vice President BCA saat ini teknologi banyak membantu bahkan menggantikan peran manusia dalan proses produksi. Penerapan teknologi ini yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu pilar utama perkembangan BCA.

Pertumbuhan kantor cabang BCA tidak sebesar dahulu. Saat ini fokusnya adalah melakukan digitalisasi sistem layanan yang dihadirkan oleh BCA. Salah satunya adalaj peningkatan fungsi M-BCA.

“Saat ini, transaksi digital sudah 98%. Sisanya terjadi di kantor cabang,” terang Armand di ajang ASEAN Marketing Summit, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Baginya, kemajuan teknologi tak terhindarkan lagi. Terlebih saat ini budaya masyarakat sudah berubah
Banyak lini kehidupan masyarakat yang sudah berubah seiring dengan tingginya adaptasi teknologi di masyarakat.

“Dahulu kita semua hidup dalam sistem hierarki. Sekarang sudah mulai berubah,” tambahnya.

Pola pikir dan adaptasi teknologi menjadi salah satu lini utama pembaharuan di BCA. Beragam teknologi, seperti Big Data, analytics, dan machine learning diterapkan.

Hasilnya, BCA menghadirkan serangkaian produk dan fitur yang semakin menambah kemudahan nasabah. Seperti, BCA Keyboard, VIRA, MyBCA Lounge, Star Teller, dan beragam hal lainnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa solusi teknologi juga bisa membawa masalah baru. Misalnya, dalam hal digitalisasi masalah selanjutnya keamanan data nasabah dan perusahaan.

Baginya, selain menerapkan teknologi, dan pola pikir seperti kreatif, analitikal, agile, kolaboratif, dan inovatif. Dibutuhkan kesabaran dalam hal membangun teknologi. BCA membuktikan hal dalam perjalanan panjang bisnisnya selama puluhan tahun lalu.

“Gunakan teknologi sebagai tools, namun jangan pernah lupakan sentuhan manusia,” tutup Armand.

 

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS