ASPELINDO: Bisnis Pelumas Bergantung pada Pertumbuhan Ekonomi

marketeers article
Fresh oil being poured during an oil change to a car

Kondisi bisnis pelumas diyakini Asosiasi Produsen Pelumas dalam Negeri (ASPELINDO) tengah mengalami recovery sejak kuartal III-2020. Namun, nasib bisnis pelumas di tahun depan masih bergantung pada nilai pertumbuhan ekonomi nasional.

“Proses recovery sebenarnya mulai terjadi. Kami berharap, kondisi ini akan terus membaik di kuartal IV-2020. Meskipun, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih terkontraksi antara 1,2%-1,5% negatif,” kata Patrick Adhiatmadja, Wakil Ketua Umum ASPELINDO dalam sesi Industry Outlook 2021 di gelaran virtual MarkPlus Conference, Kamis (10/12/2020).

Tahun depan, bisnis pelumas diprediksi Patrick akan mengalami peningkatan volume, baik di bidang otomotif maupun industri. Namun, hal ini akan sangat bergantung pada pertumbuhan perekonomian.

“Ibu Sri Mulyani beberapa waktu lalu mengatakan, perekonomian Indonesia bisa tumbuh hingga 4% pada 2021. Ini berarti, belum pulih sepenuhnya karena secara umum pertumbuhan ekonomi kita berada di angka 5,5%. Tetapi, minimum sudah kembali di tingkat 4%,” ujar Patrick.

Akan ada dua hal yang mengawali sentimen positif ini di tahun depan. Pertama, ketersediaan vaksin yang akan mendorong consumer confidence lebih baik. Menurut Patrick, jika hal ini diimbangi dengan penerapan omnibus law yang konsisten sesuai rencana pemerintah, maka akan berdampak pada jumlah capital inflow yang masuk ke Indonesia.

“Dengan demikian, kami berharap minimal di semester dua tahun depan kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik. Saya optimistis, semua bisa kembali seperti performa awal dalam waktu dua tahun ke depan,” tutur Patrick.

Related

award
SPSAwArDS