Bank Neo Commerce Targetkan 28 Juta Nasabah pada Tahun 2022

marketeers article

PT Bank Neo Commerce, Tbk (BNC) terus memperkuat eksistensi sebagai bank digital. Agresif berinvestasi di teknologi digital, perusahaan berhasil membukukan sekitar 13 juta nasabah.

Optimistis mengarungi tahun 2022, perusahaan pun memasang target untuk menggaet 15 juta nasabah baru dan menggenapi capaian akhir tahun 2022 dengan total 28 juta nasabah.

Untuk mencapai misinya tersebut, perusahaan telah menyiapkan berbagai inisiatif. Mulai dari rencana right issue untuk mendapatkan tambahan modal hingga menyiapkan inovasi baru.

Beberapa inovasi baru yang disiapkan perusahaan bukan hanya untuk para pelanggan yang ada tetapi juga membuka segmen pasar baru.

“Kurang dari 10 bulan, kami membukukan sekitar 13 juta pengguna di aplikasi neobank. UI/UX yang kami miliki pun mendapatkan respons positif dan dinilai mampu menghadirkan pengalaman perbankan yang berbeda,” ujar Tjandra Gunawan, Direktur Utama Bank Neo Commerce dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham dan Public Expose di Jakarta, Rabu (29/12/2021).

Dengan pendekatan berbasis pengalaman, aplikasi neobank kini telah diunduh sekitar 15,8 juta kali sejak diluncurkan pada akhir Maret lalu dan menjadi aplikasi paling populer di Google PlayStore dan AppStore pada bulan Oktober. Neobank juga dinobatkan ALTO sebagai bank digital dengan jumlah transaksi tertinggi.

Capaian ini berkat upaya berkelanjutan perusahaan dalam memberikan berbagai inovasi pada layanan perbankan dengan menyajikan produk-produk unggulan pada tabungan Neo Now dengan bunga 6% per tahun dan deposito Neo Wow dengan bunga hingga 8% per tahun.

Tak hanya itu, beragam fitur unggulan juga disematkan di aplikasi neobank, mulai dari pembukaan rekening secara online, top up balance secara online, transfer antarbank bebas biaya tanpa batas.

Neobank juga menyajikan pengalaman lain lewat Neo World sebagai program loyalitas yang dikemas dalam bentuk gamifikasi.

Semua ini ditopang dengan kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan. Menurut Tjandra, hal yang dijual oleh bank digital adalah teknologi. Mulai dari soal security, kecepatan layanan, hingga kemampuan melayani seluruh nasabah secara bersamaan.

Sebab itu, BNC menaruh porsi anggaran yang cukup besar dengan alokasi hingga 60% untuk investasi di teknologi. Sementara 30% capex untuk operasional hingga memperbarui human capital demi mendukung teknologi yang dihadirkan.

Tidak sendirian, Tjandra memprediksi tahun depan akan semakin banyak produk bank digital. BNC pun memiliki misi untuk menjaga market share mereka.

Untuk itu, perusahaan sedang fokus mengembangkan ekosistem digital dan terus berinovasi memberikan layanan dan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

“Terdekat, kami telah meluncurkan layanan digital lending di ekosistem kami dan akan tersedia di pertengahan Januari di aplikasi neobank. Tentunya banyak kejutan dari BNC pada tahun 2022,” tutup Tjandra.

Related

award
SPSAwArDS