BCA Masuki Bisnis Asuransi Jiwa Lewat BCA Life

marketeers article

Jajaran direksi BCA dan BCA Life dalam peresmian BCA Life di Menara BCA, Jakarta, pada Rabu (5/11) 2014. (Kredit foto: Jaka Perdana - Marketeers)

 

Salah satu bank swasta terbesar di Indonesia BCA secara resmi memasuki bisnis asuransi jiwa lewat BCA Life, yang baru saja beroperasi pada Rabu (5/11/2014). Ini artinya portofolio perusahaan keuangan di bawah naungan BCA Group kian besar dan lengkap setelah sebelumnya bank milik Djarum Group ini sudah masuk ke berbagai bisnis seperti sekuritas hingga kredit kendaraan bermotor.

Masih besarnya pasar asuransi jiwa menjadi alasan BCA Life siap berkompetisi dengan puluhan perusahaan asuransi jiwa lainnya. “Saat ini adalah momen tepat untuk merilis asuransi jiwa yang mana keadaan industri sedang dinamis. Berbagai perusahaan asuransi global sedang memfokuskan diri ke Asia dan Indonesia menjadi salah satu radar. Tentu sebagai anak perusahaan BCA, kami punya keunggulan untuk menggaet nasabah BCA sendiri yang mencapai 12 juta,” ujar Presiden Direktur BCA Life Christine Setyabudhi.

BCA Life sendiri resmi beroperasi setelah mendapatkan izin pendirian dan operasional dari OJK pada 14 Juli 2014 lalu dengan modal sebesar Rp 400 miliar. Selain keunggulan sebagai anak perusahaan BCA, BCA Life yakin mampu bersaing karena menjanjikan operasional yang baik serta service excellence yang diharapkan dapat ditularkan dari sang induk perusahaan.

Sebagai langkah awal, BCA Life akan menyasar terlebih dahulu 130 ribu nasabah prioritas BCA. Dalam waktu dua tahun, para nasabah bank BCA akan menjadi target untuk menggaet premi. Setelah itu, BCA Life akan mencoba menggaet nasabah di luar bank BCA. “Jadi, BCA Life ini akan berburu di kebun binatang terlebih dahulu, baru setelah tahun kedua akan berburu di hutan," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

 

Bukan Hanya Bank Lagi

 

Walau baru diresmikan November ini, sejatinya BCA Life sudah mulai menawarkan polis sejak Oktober dengan catatan sekitar 900 polis berhasil digarap. Tahun depan, rencananya ditargetkan terkumpul sekitar Rp 250 miliar dari premi dan dalam lima tahun aset BCA Life diharapkan mencapai Rp 3 triliun dengan 700 ribu nasabah. Secara garis besar, produk asuransi BCA Life nantinya akan berupa produk tradisional dan unitlink.

“Untuk melihat seperti apa produk-produknya, dalam waktu dekat akan kami luncurkan satu per satu. Untuk saat ini, kami menyasar nasabah individu terdahulu dengan tidak menutup kemungkinan membuka pasar bagi segmen korporat. Kami tidak memiliki spesialisasi sebagai perusahaan asuransi keagenan atau yang lain karena BCA Life akan menggunakan berbagai kanal, mulai telemarketing hingga menawarkan langsung secara face to face,” sambung Christine.

Untuk lokasi operasi, BCA Life akan menempati beberapa cabang BCA terpilih, di mana kantor cabangnya sendiri di Indonesia mencapai 1.000 lokasi. Selain itu, fasilitas layanan nasabah Halo BCA akan menjadi satu dengan layanan customer care BCA Life. Terkait sudah adanya asuransi sejenis dari pemerintah berupa BPJS Kesehatan, Christine melihatnya bukan sebagai halangan bagi BCA Life. Justru lewat produk pemerintah itu, masyarakat dapat teredukasi dan makin menyadari pentingnya manfaat asuransi.

Dengan adanya BCA Life ini, Jahja berharap nantinya masyarakat akan menjadi nasabah BCA karena kelengkapan produk finansialnya. “Kami berharap nasabah akan melihat BCA sebagai satu kesatuan institusi penyedia layanan finansial lengkap sesuai dengan kebutuhan mereka. Nantinya, BCA bukan hanya bank saja, tetapi sebagai institusi finansial BCA lengkap dengan berbagai produk dan jasanya,” tutup Jahja.

Related

award
SPSAwArDS