Begitu Mendunia, Konnyaku dan Shirataki Dipasok dari Lokal

marketeers article
Konnyaku dan shirataki dari PT Ambico.

Konnyaku dan shirataki menjadi salah satu panganan populer seiring dengan tren healthy lifestyle yang terus berkembang. Dua makanan ini sendiri merupakan menu sajian tradisional Jepang dengan tekstur seperti jeli dan berbentuk persegi panjang.

Meskipun panganan tradisional Jepang, tapi tahukah Anda bahwa produsen makanan sehat tersebut berasal dari Indonesia, yakni PT Ambico? Lebih detailnya, konnyaku dan shirataki ini telah diproduksi di daerah Pasuruan, Jawa Timur, sejak tahun 1971.

Pendirinya, Masaharu Ishii merupakan mantan tentara Jepang yang dulu memutuskan untuk tetap tinggal dan berjuang bersama rakyat Indonesia selama perang kemerdekaan. Setelah itu, ia pun mencoba untuk mengulik umbi porang sebagai komoditas bermanfaat, yakni konnyaku dan shirataki.

BACA JUGA Jelang KTT G20, Omzet Bisnis Makanan di Bali Tembus Rp 1 Miliar

Tak hanya itu, ia juga mengupayakan untuk membuat olahan umbi porang bisa menjadi sajian makanan yang layak ekspor, sehingga bisa diperkenalkan ke dunia. Dengan begitu, dapat membantu menjembatani hubungan Indonesia dan Jepang.

Dalam acara Dessert Markt, Charlie Shirataki, Corporate Representative PT Ambico, memberikan penjelasannya mengenai sejarah perkembangan konnyaku dan shirataki di Indonesia.

“Konnyaku dan shirataki ini sendiri merupakan produk lokal yang dibuat dari umbi porang,” ujar Charlie saat ditemui pada Minggu (5/3/2023).

BACA JUGA Makan Malam Romantis Ala The Ritz-Carlton Bali

Dalam keterangannya, ia mengatakan makanan sehat ini diolah dari serat glukomanan yang diekstraksi dari umbi porang atau yang biasanya dikenal juga dengan iles-iles. Adapun alasan Konnyaku dan shirataki menjadi pilihan karena makanan ini begitu populer di Jepang dan sudah menjadi makanan tradisional sejak abad ke-6 sebagai pengganti daging bagi para biksu.

Charlie menyampaikan pertama kali PT Ambico akhirnya berhasil melakukan ekspor ke Jepang pada tahun 1990-an. Sejak saat itu, ekspor produk Ambico pun terus meningkat ke Jepang hingga sekarang.

“Di negara pengonsumsi tertingginya, Jepang, sekitar 90% bentuk kering Konnyaku dan Shirataki ditangani kami,” ujar Charlie.

BACA JUGA Investasi Ratusan Miliar, Glico Mulai Produksi Pocky untuk Ekspor

Selain Jepang, tujuan ekspor lainnya dari PT Ambico kini semakin meluas, termasuk Korea, China, Taiwan, Itali, Prancis, Kanada, hingga Amerika Serikat. Charlie juga mengatakan, dahulunya permintaan produk konnyaku dan shirataki PT Ambico mayoritas dari luar negeri dibandingkan dengan pasar lokal Indonesia. 

Namun, seiring tren healthy lifestyle yang terus berkembang, permintaan pasar lokal pun terus meningkat. Hingga kini, konnyaku PT Ambico telah diolah dalam berbagai bentuk, dengan versi beras ‘analog’ Konnyaku (Konnyaku Grain) dan Mi Kering Konnyaku (Shirataki). 

Selain itu, ada juga yang berbentuk basah, mulai dari balok, mie, nasi, hingga fettucini. Perusahaan dengan merek Mr. Ishii ini juga telah menjadi yang pertama menginovasi konnyaku dan shirataki dalam bentuk kering.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS