Belajar dari Konflik Iran dan Israel, Ini Pentingnya Fleksibilitas dalam Kepemimpinan

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Konflik yang tengah berlangsung antara Iran dan Israel menyimpan banyak pelajaran terkait dunia kepemimpinan. Terutama, bagi para pemimpin yang dituntut berpikir strategis dalam situasi penuh ketidakpastian.

Forbes menyebut salah satu pelajarannya adalah risiko ketika seseorang terlalu yakin pada satu kemungkinan di masa depan, yang sejatinya bersifat tidak pasti. Ini terlihat dari langkah Pemerintah Iran yang meyakini bahwa persiapan perang yang dilakukan Israel hanyalah gertakan politik.

Pemerintah Iran menduga Israel hanya menakut-nakuti demi memaksa Iran bernegosiasi untuk membongkar program nuklirnya. Keyakinan semacam ini muncul menjelang pembicaraan Iran dengan Amerika Serikat yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini di Oman.

BACA JUGA: 3 Pelajaran Komunikasi Kepemimpinan dari Konflik Trump vs Musk

Karena terlalu fokus pada skenario bahwa Israel hanya menggertak, Iran tidak mempersiapkan pertahanan secara maksimal. Mereka bahkan tak memindahkan para militer atau ilmuwan penting ke tempat lebih aman, sehingga menjadi sasaran empuk dalam serangan awal Israel.

Kesalahan utama Iran bukanlah karena memperkirakan bahwa Israel hanya menggertak. Justru sebaliknya: pihak mereka kurang mempertimbangkan adanya potensi bahwa ancaman tersebut benar-benar nyata.

Pentingnya Fleksibilitas dalam Kepemimpinan

Itulah sebabnya, penting bagi para pemimpin di berbagai sektor untuk menyusun strategi yang memiliki unsur optionality atau fleksibilitas. Ini berarti, strategi yang tidak terpaku pada satu jalur semata, melainkan terbuka pada berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, memiliki strategi tunggal adalah langkah yang berisiko. Di sinilah pentingnya pendekatan seperti red teaming, yaitu metode yang membantu pemimpin untuk menguji asumsi, melihat berbagai kemungkinan, dan menyusun rencana alternatif secara sistematis.

BACA JUGA: 3 Pelajaran Kepemimpinan dari Kesuksesan Film Mission: Impossible

Menjalankan beberapa strategi secara bersamaan memang tak mudah. Sebab, itu memerlukan manajemen yang cermat agar tidak terjadi kebingungan, penyebaran sumber daya yang tidak efektif, atau bahkan kebuntuan pengambilan keputusan.

Namun, jika dijalankan dengan disiplin dan komunikasi yang jelas, fleksibilitas dalam strategi justru bisa membawa keuntungan tersendiri. Kemampuan untuk mengelola kompleksitas dan ambiguitas adalah keterampilan yang semakin esensial bagi setiap pemimpin.

Maka dari itu, prioritaskan pengembangan kemampuan ini dalam perjalanan karier Anda agar bisa menjadi pemimpin yang dibutuhkan oleh organisasi di masa kini.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

award
SPSAwArDS