Berhasilkah The Rock Mensukseskan Film San Andreas?

marketeers article
Film garapan Warner Bros Pictures, San Andreas, kini tengah diputar di bioskop. Namun, kontroversi pun menyeruak seputar cerita mengenai gempa bumi berkekuatan 9 skala richter yang memporakporandakan California, Amerika Serikat itu.
 
Kontroversi tersebut dilontarkan oleh Thomas Jordan, Profesor dari University Southern California (USC) dan Direktur Southern California Earthquake Center. Seperti yang dikutip dari Latimes.com, profesor itu bilang, gempa berskala sembilan richter terlalu besar bagi San Andreas dan tidak dapat menghasilkan tsunami. “Saya memberikan saran gratis kepada mereka, beberapa meraka ambil, sisahnya tidak,” katanya.
 
Pernyataan Jordan mengemuka setelah sang sutradara film tersebut, Brad Peyton, menyatakan bahwa skrip film San Andreas dibuat berdasarkan pandangan dari para ilmuan seismologis, salah satunya Jordan sendiri. “Bahwa segala sesuatu yang tergambar dalam film itu bisa terjadi dalam dunia nyata, itu tidak benar,” sambungnya.
 
Di luar kontroversi itu, flm berbujet US$ 100 juta ini tentunya berharap banyak dari satu-satunya pemeran kelas A dalam film ini, yaitu Dwayne Johnson alias The Rock. Film ini menjadi ujian lain bagi Dwayne Johnson dalam mendongkrak popularitas film, sekaligus merebut hati penonton. 
 
Sebelumnya, The Rock terjun ke bisnis waralaba film Box Office dengan bermain dalam film Journey 2: The Mysterious Island, GI Joe, dan Furious 7. Kesuksesan terbesar berhasil dicetak The Rock lewat film Hercules (2014) yang berhasil meraih US$ 243 juta dengan bujet sat itu sebesar US$ 100 juta.
 
Kendati The Rock punya popularitas, namun banyak review kurang sedap mengenai film San Andreas ini. Di sepanjang film, adegan didominasi berbagai potret kehancuran California saat gempa bumi menyerang. Sehingga, film ini tidak memberikan sisi humanisme memilukan bagaikan Titanic, simbolisme menakutkan layaknya War of The Worlds, serta kepedihan yang mendalam bagai 2012. Mungkin, penulis Carlton Cuse dan sutradara Brad Peyton ingin memberikan kesan yang mendalam dari film yang mengangkat tragedi gempa bumi yang melanda California pada tahun 1989 silam itu.
 
Ironisnya, dengan tampilan tiga dimensi serta kampanye pemasaran yang kuat, San Andreas diprediski hanya mampu mencetak pendapatan US$ 40 juta selama minggu pertama penayangan film tersebut di bioskop Amerika. Ini merupakan pendapatan yang cukup rendah untuk film sebesar San Andreas. Film ini setidaknya masih mempunyai peluang sebelum film Jurassic World tayang perdana pada 10 Juni 2015. Lantas, mampukah aksi The Rock menyelamatkan San Andreas dalam persaingan film?

Related

award
SPSAwArDS