Berkaca dari Turis Jatuh di Rinjani, Lakukan 5 Hal Ini saat Lelah Mendaki

Perjalanan mendaki gunung bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga soal menjaga keselamatan. Salah satu contoh nyatanya datang dari Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), di mana seorang turis asal Brasil dilaporkan terjatuh pada Sabtu (21/6/2025).
Turis tersebut awalnya mendaki bersama lima temannya serta didampingi seorang pemandu wisata. Setibanya di kawasan Cemara Nunggal, korban merasa kelelahan, sehingga pemandu menyarankannya untuk beristirahat.
Namun, setelah ditinggal sementara oleh rombongan yang melanjutkan perjalanan ke puncak, korban justru hilang dari lokasi. Setelah dilakukan pencarian, korban diketahui jatuh ke bawah tebing dengan kedalaman sekitar 900 meter.
BACA JUGA: Menengok Keindahan Pulau Panjang, Surga Tersembunyi di Aceh
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk tidak menyepelekan rasa lelah, terutama saat mendaki bersama rombongan. Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan jika Anda mulai merasa lelah di tengah pendakian:
Jaga Asupan Cairan dan Energi
Kelelahan sering kali disebabkan dehidrasi atau kurangnya asupan energi. Untuk itu, minumlah air putih secara berkala dan konsumsi makanan ringan seperti cokelat, roti, atau energy bar untuk menjaga stamina.
Komunikasikan dengan Rombongan
Meskipun ingin berhenti sejenak, usahakan agar tidak terlalu jauh terpisah dari kelompok. Jika memang perlu ditinggal, pastikan ada kesepakatan waktu dan tempat untuk bertemu kembali, serta bawa alat komunikasi atau senter sebagai penanda posisi.
BACA JUGA: Hong Kong Jadi Primadona Wisata Halal 2025, Tempat Ini Wajib Dikunjungi!
Dengarkan Tubuh Anda
Jika tubuh sudah memberi sinyal tidak kuat melanjutkan perjalanan, maka jangan paksakan diri. Mintalah waktu lebih lama untuk beristirahat, atau putuskan untuk tidak melanjutkan pendakian jika dirasa membahayakan kondisi fisik.
Beristirahat di Tempat Aman
Jika kelelahan mulai terasa, berhentilah di tempat yang datar dan aman dari jurang atau lereng curam. Hindari beristirahat sendirian di lokasi yang sepi atau sulit dijangkau. Jangan lupa pula komunikasikan kondisi Anda kepada rombongan atau pemandu.
Tetap Tenang dan Jangan Panik
Jika merasa tertinggal atau tersesat, hal pertama yang harus dilakukan adalah menenangkan diri. Fokus pada napas, gunakan senter atau peluit sebagai tanda keberadaan Anda, dan cari posisi yang mudah terlihat oleh tim penyelamat atau rombongan.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita