Bersama BNI, Kementan Fokus Tingkatkan Ketahanan Pangan Indonesia

marketeers article
Bersama BNI, Kementan Fokus Tingkatkan Ketahanan Pangan Indonesia (Foto: pexels.com)

Salah satu isu krusial dalam perkembangan ekonomi tahun ini adalah ketahanan pangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Kementan sebagai perwakilan pemerintah dan BNI sebagai perwakilan dari BUMN harus bekerja sama guna mendorong peningkatan jumlah produksi pangan. Keduanya dapat berperan secara aktif dalam mendorong program Taksi Alsintan (alat dan mesin pertanian) yang menjadi program andalan pemerintah dalam rangka memperkuat produksi pangan.

Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian mengatakan kerawanan pangan dunia dapat ditimbulkan oleh berbagai aspek, terutama geopolitik. Ditambah dengan situasi pandemi yang sudah memberikan dampak cukup signifikan, produksi pangan yang tertekan menyebabkan kenaikan inflasi dalam beberapa periode terakhir.

Sebab itu, ekosistem antara pemerintah dan BUMN harus terbangun dengan kuat sehingga berpotensi untuk mendorong ketahanan sektor pertanian pangan. Dengan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI, maka petani dapat memanfaatkan hal tersebut guna pengadaan dan perawatan alsintan.

“Saya berharap BNI menjadi paling di depan dalam peningkatan ketahanan pangan. Apalagi Presiden Joko Widodo sepakat dalam menggulirkan KUR. Saya berharap BNI bisa menerapkan strategi dan konsepsi ini dengan baik,” ujar Menteri Syahrul dikutip dari laman BNI.

Menjadi salah satu pemasok pangan utama di dunia, Indonesia memiliki tugas untuk terus membangun pertanian yang unggul, bersifat mandiri, dan modern. Langkah untuk membangun pertanian berkriteria tersebut melalui program yang cukup esensial. Tahun ini, pemerintah melaksanakan program 1.000 Taksi Alsintan bagi para sentra produk pertanian tanaman pangan di seluruh wilayah Tanah Air.

Sis Apik Wijayanto, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI turut mengungkapkan perseroan telah berkomitmen untuk memberikan kontribusi dan perhatian lebih terhadap ketahanan pangan. BNI secara proaktif akan terus mendorong fasilitas pembiayaan yang berkelanjutan, khususnya di sektor pertanian. Pasalnya, masih dalam masa pandemi, pemerintah telah memberikan informasi terkait ancaman krisis energi dan pangan pada periode ini.

“BNI akan proaktif mengisi peluang-peluang yang ada dengan pembiayaan khususnya di sektor pertanian,” tutur Sis.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS