Bima Arya Imbau UMKM di Bogor Berkolaborasi Agar Naik Kelas

marketeers article

Kota Bogor bukan merupakan satu-satunya kota yang menjadikan UMKM sebagai penggerak utama roda perekonomiannya. Dari data Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia terdapat setidaknya lebih dari 60 juta UMKM yang bergerak. Namun, satu hal yang menjadikan UMKM kota ini istimewa, yaitu dorongan kolaborasi dan pemanfaatan teknologi pelaku UMKM.

Menurut Walikota Bogor Bima Arya, kolaborasi menjadi salah satu cara percepatan perkembangan UMKM. Apalagi, birokrasi memberikan tantangan besar dalam hal regulasi untuk para pelaku usaha. Lewat Kolaborasi dengan sektor usaha dan pelaku ekonomi, UMKM bisa mengatasi hambatan tersebut.

“Percepatan ini bisa didorong dengan mitra dan stakeholder yang ada. Salah satunya dengan terlibat dalam penghargaan Natamukti yang juga sekaligus membangun networking. Kalau di dinas biasanya terpaku dengan kegiatan-kegiatan yang sudah memiliki pakem. Maka dari itu, perlu adanya inovasi yang memperluas kesempatan pelaku UMKM untuk bisa lebih maju,” ujar Bima di Welcoming Dinner Natamukti Awards, Bogor, Minggu (06/10/2019).

Selain itu, pelaku UMKM juga harus mampu bermitra dan terjun langsung ke dalam ekonomi digital. Bima menjelaskan, Kota Bogor memiliki demand yang cukup tinggi terhadap pemesanan makanan melalui platform daring.

“Dari makanan saja, sudah ada 15.500 mitra GoFood yang terdaftar. Jumlah tersebut bahkan belum bisa memenuhi demand yang kini sudah mencapai 22 ribu per harinya. Untuk itulah, kami menyarankan pelaku UKM untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Agar timbul ide-ide untuk berbagi ilmu yang dapat membantu mereka mengembangkan usahanya,” lanjut Bima.

Hal ini sejalan dengan prinsip perekonomian kota Bogor, yaitu if you cannot beat thembe with them. Artinya, para pelaku ekonomi tidak dapat berjalan dengan ajeg mereka sendiri. Mereka harus bisa melihat kondisi pasar. Misalnya, kata Bima, jika sekarang ekonomi digital sedang memiliki demand tinggi, maka belajarlah agar bisa jadi bagian dari mereka. Cara paling efektif adalah dengan berkolaborasi dengan sesama pemilik usaha, stakeholder, pemerintah, dan pelaku pasar seperti layanan daring.

“Kolaborasi sangat bermanfaat untuk belajar. Jadi, jangan katakan pelaku usaha lain adalah saingan. Kalaupun bersaing, harus sehat dan saling belajar untuk memajukan,” tutup Bima.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS