Biomassa di Pabrik Bir Bintang

marketeers article
GILI ISLANDS, INDONESIA JULY 8 2012: Bintang Beer Boxes composition in a pub in Gili Island

Pengembangan dan penerapan industri hijau di Indonesia turut berlaku bagi sektor minuman. Tuntutan implementasi ini kian kuat mengingat aturan yang jelas tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014. Para pemain pun mulai membangun fasilitas biomassa, antara lain produsen bir asal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia, Tbk.

Membangun fasilitas Biomassa dapat menggantikan penggunaan bahan bakar gas alam dengan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.

“Dengan beralih ke EBT, maka emisi CO2 dari operasional brewery di Sampangagung, Mojokerto akan berkurang hingga 90% atau setara dengan 5.000 ton CO2,” ungkap Cosmas Batubara, Presiden Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk. di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (08/11/2018).

Lebih dari itu, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. juga menargetkan dapat mencapai zero emission waste di semua mata rantai produksi dan operasional pada tahun 2020.

Bekerja sama dengan PT Tasma Bio Energi selaku perusahaan penyedia fasilitas biomassa, Multi Bintang menggantikan energi panas, yang selama ini berasal dari gas alam (energi fosil) dengan EBT untuk memanaskan boiler yang digunakan dalam proses brewing dan operasional brewery lain.

EBT ini berasal dari hasil pembakaran 80% limbah industri pertanian (limbah sekam padi) dan 20 persen limbah industri pengolahan kayu (limbah cacahan kayu).

“Peresmian fasilitas biomassa ini merupakan sebuah pencapaian yang semakin mendekatkan kami dengan salah satu target keberlanjutan (sustainability) perusahaan, yaitu penggunaan 100 persen energi panas hasil dari EBT di 2023 untuk semua proses operasional kami,” tambah Chew Boon Hee, Supply Chain Director PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS