Bisnis Teknologi Pendidikan di Indonesia Capai Rp 500 Triliun

marketeers article

Mau tidak mau, pendidikan di Indonesia yang selama ini berpegang pada text book, sudah mulai tergantikan dengan produk-produk digital. Startup bidang pendidikan atau education technology (edtech) pun mulai bermunculan. Mereka memberikan banyak perubahan pada proses belajar-mengajar di Indonesia. Salah satunya adalah Zenius Education.

Sebagai salah satu inovasi yang lahir karena keberadaan EdTech, sistem blended learning atau kegiatan belajar-mengajar yang mengintegrasikan pembelajaran online dengan pembelajaran tradisional di ruang kelas, bisa menjadi salah satu jalan keluar dalam upaya akselerasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Menurut data Google Analytics pada tahun 2017 saja tercatat bahwa Zenius Education telah membantu lebih dari 10 juta siswa di Indonesia. Perusahaan ini pun telah menciptakan 74.000 lebih video belajar online dengan total views yang mencapai lebih dari 300 juta.

“Sebagai market leader di industri edtech bidang pendidikan dasar dan menengah, kami berkomitmen untuk terus menakhodai industri ini di masa mendatangSiswa-siswi Indonesia sudah mengenal kami, dan produk kami pun sudah bertahun-tahun dipercaya oleh para pelajar Indonesia,” ungkap CEO Zenius, Wisnu Subekti.

Wisnu mengungkapkan bahwa nilai pasar pendidikan di Indonesia dapat mencapai lebih dari Rp 500 triliun. Angka itu sebanding jika melihat jumlah peserta didik sekolah dasar hingga menengah di Indonesia yang mencapai lebih dari 50 juta jiwa. Dengan bermodalkan 122 pegawai, dalam tiga tahun terakhir Zenius Education telah menjadi perusahaan edtech di Indonesia yang sudah membukukan profit.

“Kami sadar bahwa kami masih harus berkontribusi lebih jauh lagi terhadap pendidikan Indonesia. Inilah yang mendorong kami untuk melakukan ekspansi saat ini,” tambah Founder & Chief of Business & Development Zenius Education Sabda PS.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS