Bluebird Perkuat Komitmen ESG lewat Penanaman 530 Bibit Mangrove

marketeers article
Bluebird dan Benih Baik tanam 530 bibit pohon mangrove. (dok. Bluebird)

PT Blue Bird Tbk (Bluebird) bersama Benih Baik menanam 530 bibit pohon mangrove di dua kawasan pesisir yang terdampak abrasi dan perubahan iklim, yaitu Muara Gembong di Bekasi dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung mobilitas yang bertanggung jawab dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Kegiatan penanaman dilakukan bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun ke-53 Bluebird. Seluruh proses melibatkan partisipasi keluarga besar Bluebird, termasuk masyarakat pengguna layanan yang turut berkontribusi melalui kampanye digital. Pendekatan kolaboratif ini memperlihatkan upaya kolektif dalam mewujudkan perubahan yang berdampak.

“Kami percaya bahwa setiap perjalanan, sekecil apa pun, bisa membawa dampak besar ketika dilakukan bersama-sama. Sustainabili-Tree adalah bentuk kepedulian kita bersama terhadap lingkungan,” kata Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (2/7/2025).

BACA JUGA: Bluebird Salurkan Beasiswa untuk Anak Karyawan dalam Situasi Khusus

Melalui kampanye Sustainabili-Tree, ribuan orang menuliskan nama dan harapan untuk bumi yang kemudian dikonversi menjadi donasi. Setiap komitmen yang disampaikan bernilai Rp 10.000 dan digunakan untuk pengadaan bibit mangrove. Selain itu, kontribusi juga datang dari pengguna aplikasi MyBluebird yang mengikuti gerakan Bluebird & Cititrans Sustainability Movement. Setiap perjalanan serta penukaran poin EZPoint dialokasikan untuk mendukung pembiayaan bibit pohon.

Pemilihan mangrove sebagai jenis tanaman bukan tanpa alasan. Tanaman ini dikenal mampu menyerap emisi karbon sekaligus memperkuat ekosistem pesisir. Satu bibit mangrove diperkirakan dapat menyerap sekitar 25 kilogram karbon dioksida per tahun. Dengan total 530 bibit yang ditanam, langkah ini berpotensi menyerap 13,25 ton karbon dioksida setiap tahunnya. Lahan yang digunakan mencakup sekitar 530 meter persegi.

Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari agenda keberlanjutan perusahaan melalui program BlueSky 50:30, yang menargetkan pengurangan emisi dan limbah hingga 50% pada tahun 2030. Pelaksanaan di lapangan melibatkan mitra konservasi lokal serta dukungan dari tim internal Bluebird, menciptakan sinergi antara solusi mobilitas dan pelestarian lingkungan.

“Inisiatif ini menjadi pengingat bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi atau investasi besar, tetapi juga tentang kebersamaan dan konsistensi dalam menjaga lingkungan,” lanjut Adrianto.

BACA JUGA: Naik 28%, Laba Bersih Bluebird Capai Rp 593 Miliar

Upaya ini juga melengkapi rangkaian program lingkungan yang telah dijalankan Bluebird sejak awal beroperasi. Hingga akhir 2024, perusahaan mencatat pengurangan lebih dari 196.000 ton emisi karbon.

Pencapaian tersebut merupakan hasil dari penerapan kendaraan ramah lingkungan, optimalisasi operasional, serta penggunaan energi terbarukan di fasilitas-fasilitas perusahaan.

Selain program eksternal, Bluebird turut memperkuat praktik keberlanjutan dari dalam melalui pelatihan bagi karyawan. Fokus pelatihan mencakup efisiensi energi, pengurangan penggunaan plastik, dan pengelolaan limbah. Inisiatif ini mempertegas arah perusahaan dalam membangun pertumbuhan yang didasarkan pada relasi antarmanusia yang kuat dan berkelanjutan.

“Kami ingin menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari kebiasaan, karena setiap kontribusi berarti besar ketika dilakukan bersama,” tutur Adrianto.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

award
SPSAwArDS