PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan berhasil menerapkan prinsip Zero Waste to Landfill di lima gedung kantor pusatnya. Program ini mulai dijalankan sejak akhir 2024 dan berhasil mencapai target nol sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada Maret 2025.
Upaya ini melibatkan seluruh pegawai kantor pusat dan menunjukkan hasil konkret berupa pencegahan emisi sebesar 210.502 kilogram karbon dioksida equivalent (KgCO2eq) sejak awal pelaksanaan program.
BACA JUGA: Strategi BNI Sekuritas Ajak Gen Z Berinvestasi Lewat New BIONS
David Pirzada, Direktur Manajemen Risiko BNI menjelaskan, konsep Zero Waste to Landfill mengarahkan pengelolaan limbah melalui tiga prinsip utama, yaitu reduce, reuse, dan recycle.
“Dengan kata lain, 100% limbah dikelola melalui daur ulang, kompos, pemanfaatan ulang, atau proses lain yang tidak melibatkan pembuangan ke TPA,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Kamis (12/6/2025).
BACA JUGA: BNI Beri Kredit Rp 1,51 Triliun untuk VinFast Bangun Pabrik di Subang
Pengelolaan limbah yang diterapkan BNI mencakup berbagai metode sesuai jenis sampahnya. Limbah organik diproses melalui composting, sementara limbah anorganik didaur ulang.
Untuk limbah residu, BNI menggunakan metode Refuse Derived Fuel (RDF). Strategi ini juga dilengkapi dengan sarana pemilahan sampah yang terdiri dari tiga kategori: organik, anorganik, dan residu.
Selain itu, BNI aktif mengedukasi pegawai melalui kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. David menyebutkan, peran serta seluruh pegawai menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini.
“Keberhasilan ini hanya mungkin dicapai karena adanya kesadaran dan kebiasaan baru yang dibangun bersama oleh seluruh pegawai BNI,” ujarnya.
Inisiatif ini merupakan bagian dari penerapan gaya hidup ramah lingkungan yang disebut Green Lifestyle di lingkungan kerja BNI. Gaya hidup ini mengajak seluruh karyawan untuk lebih bijak dalam penggunaan sumber daya, seperti membuang sampah sesuai kategori, mengurangi konsumsi air, dan tidak menggunakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dalam kegiatan sehari-hari.
“Budaya Green Lifestyle yang tumbuh di kalangan karyawan menjadi landasan kuat dalam menjalankan transformasi keberlanjutan BNI secara menyeluruh,” tutur David.