Di tengah kesulitan Gen Z dalam mendapatkan pekerjaan akibat pemangkasan tenaga kerja karena berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI), CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyebut masih ada sejumlah keahlian yang justru dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Dimon menegaskan bahwa dunia usaha saat ini sedang mengalami kekurangan tenaga kerja di bidang-bidang tertentu. Perusahaan, kata dia, masih aktif mencari kandidat dengan keahlian di bidang cyber security, coding, pemrograman, serta manajemen keuangan dan proyek.
“Kami semua kekurangan tenaga kerja di bidang siber, coding, pemrograman, manajemen keuangan, dan manajemen proyek,” ujar Dimon, dikutip dari Fortune, Kamis (26/6/2025).
BACA JUGA: Literasi AI Jadi Kemampuan yang Banyak Dicari di Tahun 2025
Bagi Dimon, kunci utama agar generasi muda tidak tersingkir dari persaingan di dunia kerja adalah dengan membekali diri lewat pendidikan dan pelatihan di bidang-bidang yang sedang kekurangan tenaga ahli tersebut.
Penelitian dari University of Maryland pun mendukung pernyataan itu. Hasil studi menunjukkan bahwa siswa SMA yang pernah mengambil kelas komputer memiliki penghasilan rata-rata 8% lebih tinggi ketika memasuki dunia kerja dibandingkan mereka yang tidak.
BACA JUGA: Peraih Beasiswa Ajinomoto Buktikan Mimpi Tak Sekadar Angan
Bukan Hanya Keahlian Teknis
Meskipun keahlian teknis menjadi fokus, Dimon juga menegaskan bahwa perusahaan tak hanya mencari orang pintar di bidang teknologi. Etika, karakter, dan kemampuan berkomunikasi tetap menjadi faktor penting dalam proses rekrutmen.
Di JPMorgan sendiri, ia mengaku tidak terlalu memusingkan jurusan kuliah para pelamar kerja. Yang terpenting, menurut Dimon, adalah pribadi yang jujur, cerdas, dan bisa bekerja sama.
“Jurusan kuliah hampir tidak terlalu penting. Yang kami cari adalah orang yang cerdas, beretika, dan memiliki kepribadian yang baik,” jelas Dimon.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita
