BPS Laporkan Inflasi Desember 2022 sebesar 5,51%, Ini Daftar Kenaikan Harga

marketeers article
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS). Sumber gambar: Humas BPS.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Desember 2022 sebesar 5,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Year-on-year/yoy). Jika dibandingkan dengan November 2022, inflasi berada di level 0,66% (month-to-month/mtm).

Margo Yuwono, Kepala BPS mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,83%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,40%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,78%.

Ada pula kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,86%, kelompok kesehatan sebesar 2,87%, kelompok transportasi sebesar 15,26%, dan kelompok rekreasi, olahraga, serta budaya sebesar 3,04%.

BACA JUGA: Inflasi, Pengertian dan Jenis-Jenisnya

“Untuk inflasi kelompok pendidikan sebesar 2,77%, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 4,49%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,91%,” kata Margo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yakni kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36%. Tingkat inflasi inti secara tahunan (yoy) sebesar 3,36% dan bulanan (mtm) 0,22% .

Berdasarkan wilayahnya, Banjarbaru menjadi kota dengan tingkat inflasi tertinggi pada Desember 2022 sebesar 8,65%. Sedangkan wilayah dengan tingkat inflasi terendah adalah Kota Sorong sebesar 3,26%.

BACA JUGA: Tantangan Ekonomi 2023, Kenaikan Inflasi hingga Capital Outflow

“Tingkat inflasi (yoy) komponen inti pada Desember 2022 sebesar 3,36%, inflasi m-to-m sebesar 0,22%, dan inflasi y-to-d sebesar 3,36%,” ujarnya.

Di sisi lain, Margo menyebut, terjadi perubahan indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nasional pada Desember 2022 sebesar 5,78% (yoy). Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 10,9%.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan pada Desember 2022, di antaranya telur ayam ras, kacang kedelai, garam, bensin, solar, rokok kretek dengan filter, dan beras. Sedangkan perubahan IHPB secara bulanan sebesar 0,76% dan perubahan tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 5,78%.

“Perubahan IHPB bahan bangunan atau konstruksi tahun ke tahun (yoy) Desember 2022 sebesar 6,87% terhadap Desember 2021, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas solar, semen, aspal, pasir, dan batu fondasi bangunan,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS