Brand Identity Jadi Kunci Sukses Kokumi

marketeers article

Merek Kokumi hadir pada tahun 2018 dengan ide menghadirkan konsep kebahagian lewat minuman. Jacqueline Karina, sang founder banyak melihat permasalahan yang dialami orang-orang di sekitarnya mulai dari rasa sakit hingga depresi.

Purpose awal kami adalah berbagi kebahagian untuk orang lain,” ujar Jacqueline.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa saat hadir dengan ide bisnis minuman, ia menargetkan konsumen di rentang usia milenial dan generasi Z (Gen Z). Kokumi fokus pada generasi tersebut didasari pada riset pasar yang sudah dilakukan terlebih dulu. Selain itu, mereka juga melihat demografi yang ada di Indonesia menunjukkan pasar terbesar dan penggerak ekonomi adalah milenial dan gen Z.

“Melihat data yang ada, saya kemudian mempelajari bahwa saya harus membangun bisnis yang bisa menyentuh hati generasi muda. Dan tidak hanya produk, saya meyakini harus ada hal lain yang bisa ditonjolkan. Karena itu, saya menekankan bisnis ini harus memiliki brand identity,” tutur Jacqueline.

Untuk mendapatkan brand identity sesuai dengan pasar yang ditargetkannya, Jacqueline melakukan survei terlebih dulu. Mereka yang  terlibat dalam survei diminta menuliskan kata yang berhubungan dengan kebahagian. Dan, banyak dari mereka menuliskan warna, unicorn, kesehatan, alam, dan pelangi.

Lewat survei tersebut, Kokumi kemudian bisa kembali ke ide awal mereka untuk mendapatkan respons dari kesedihan, yaitu kebahagiaan. Kesimpulan dari keseluruhannya adalah kebahagian dapat ditampilkan melalui warna-warni. Hal ini juga dianggap sesuai dengan karakteristik milenial dan Gen Z yang beragam.

Ia menambahkan bahwa Kokumi ingin hadir membawa diferensiasi dengan minuman yang memiliki konsep kebahagiaan dan keajaiban. Bicara tentang keajaiban sendiri, Kokumi menawarkan berbagai macam warna dalam menu mereka. Tidak hanya itu, ada pula perubahan-perubahan warna yang alami dari bahan-bahan pilihan mereka. Hal tersebut tidak lepas dari latar belakang Jacqueline yang memang mempelajari food science and technology.  

Hingga awal tahun 2020, Kokumi sudah memiliki 34 outlet di seluruh Indonesia. Namun, terhitung akhir Februari, outlet mereka bertambah menjadi 65. Pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari berkembangnya bisnis franchise mereka. Kokumi menargetkan lebih banyak wilayah lagi untuk disasar, mereka terus berusaha berekspansi ke setiap pulau di Indonesia.

Jacqueline menjelaskan bahwa perkembangan Kokumi sejak dua tahun lalu berjalan sangat pesat. Hal tersebut tentunya bisa didapatkan karena minat masyarakat yang tinggi terhadap produk mereka. Tidak hanya di Indonesia, negara-negara Asia Tenggara lainnya juga menunjukkan ketertarikan pada Kokumi.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS