Bruce Willis Idap Demensia Frontotemporal, Apa Itu?

marketeers article
Bruce Willis (Foto: IMDB)

Aktor Bruce Willis mulai kehilangan semangat hidup setelah didiagnosis mengidap demensia frontotemporal (FTD) sejak Maret 2022. Hal ini sebagaimana dikabarkan sahabatnya, Glenn Caron, yang juga merupakan pencipta Moonlighting.

“Ketika Anda bersamanya, Anda tahu bahwa ia adalah Bruce, dan Anda bersyukur bahwa ia masih ada, meskipun semangatnya perlahan menghilang,” ujarnya, dikutip dari New York Post, Selasa (17/10/2023).

Caron juga mengatakan kemampuan Willis dalam berkomunikasi telah menurun tajam. Penyakit progresif tersebut membuatnya menjadi tidak komunikatif dan tidak lagi aktif membaca buku seperti dahulu.

BACA JUGA: Dialami Luhut Binsar Pandjaitan, Kenali Penyebab Kelelahan

Melansir Mayo Clinic, penurunan kemampuan berbicara memang menjadi salah satu kondisi yang umum dialami pasien FTD. Mereka biasanya kesulitan memahami bahasa secara lisan maupun tulisan, ragu mengucap sesuatu, juga sulit menyusun kalimat.

Lantas, sebenarnya apa yang menyebabkan seseorang mengidap FTD? Berikut ulasannya:

Penyebab FTD

FTD merupakan jenis demensia yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak, yakni otak bagian depan dan samping. Hal itumenimbulkan gangguan pada kepribadian, perilaku, dan kemampuan berbahasa pada penderitanya.

Jenis demensia yang satu ini lebih rentang terjadi pada usia sebelum lansia, umumnya dimulai antara 40-65 tahun. Adapun penyebab utamanya tidak diketahui pasti. 

Namun, pasien yang mengidap penyakit ini mengalami penyusutan ukuran lobus frontal dan temporal otak.

BACA JUGA: Isyana Sarasvati Alami Keguguran, Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan

Peneliti juga menemukan adanya kaitan antara jenis demensia ini dengan riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit serupa, penyakit akibat kelainan genetik, dan penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Karena itulah, faktor risiko dari FTD adalah genetik. Ini berarti, berisiko tinggi terjadi ketika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit ini. 

Selain itu, tidak faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Gejala FTD

Sebagaimana yang dijelaskan di awal, salah satu gejala FTD ialah menurunnya kemampuan komunikasi. Selain itu, penderita demensia jenis tersebut juga cenderung mengalami perubahan perilaku.

Beberapa di antaranya, menunjukkan tindakan asosial, kehilangan empati, kehilangan minat pada banyak hal, perilaku kompulsif, kurang memperhatikan kebersihan diri, serta perubahan kebiasaan makan.

Penderita FTD juga berpotensi mengalami gangguan motorik berupa adanya masalah pada gerakan yang mirip dengan penyakit Parkinson. Beberapa gejalanya ialah anggota tubuh bergetar, kaku, kejang atau kedutan otot, sulit menelan, jatuh atau kesulitan saat berjalan.

Kalau orang di sekitar Anda sekiranya mengalami gejala-gejala yang demikian, segeralah periksakan ke dokter. Nantinya, dokter mendiagnosis dan memberi pengobatan yang tepat jika benar mengidap FTD.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS