TikTok kembali menghadirkan inovasi untuk mempermudah para pelaku bisnis, agensi, ataupun kreator dalam membuat iklan. Melalui pembaruan pada TikTok Symphony, kini tersedia tiga fitur kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengguna memproduksi iklan secara cepat.
Ketiga fitur itu adalah Image to Video, Text to Video, dan Showcase Products. Penasaran dengan cara membuat iklan menggunakan fitur-fitur tersebut? Berikut langkah-langkahnya:
BACA JUGA: Nvidia dan Foxconn Tengah Bahas Penerapan Robot Humanoid
Image to Video
Image to Video memungkinkan Anda membuat video pendek hanya dari gambar statis. Cukup unggah foto produk atau materi promosi lain, lalu tambahkan teks singkat, sistem AI pun akan langsung menghasilkan klip berdurasi lima detik yang cocok untuk format TikTok.
Video ini bisa digunakan untuk mempromosikan katalog produk, menciptakan variasi iklan dari konten lama, atau hanya sekadar menghidupkan aset visual yang sudah ada. Hasilnya cocok untuk pebisnis yang ingin iklan cepat tayang tanpa repot membuat video dari awal.
Text to Video
Dengan Text to Video, Anda tidak perlu lagi repot menyiapkan gambar atau video. Cukup degan mengetik deskripsi singkat ide kampanye, lalu sistem AI akan menghasilkan video TikTok secara otomatis.
BACA JUGA: Adobe Rilis Aplikasi Kamera yang Bikin iPhone Setara Kamera SLR
Fitur ini ideal untuk pemasar yang ingin membuat banyak konsep iklan sekaligus, menguji ide sebelum masuk ke proses produksi, atau menyesuaikan konten untuk berbagai audiens dalam waktu singkat.
Showcase Products
Fitur Showcase Products menghadirkan pengalaman baru dalam menampilkan produk. Anda bisa menggunakan avatar digital untuk memegang, memakai, atau menampilkan produk di layar ponsel.
Ada tiga format yang bisa dipilih, yaitu avatar yang memegang produk fisik (seperti botol minum, kosmetik, dll), avatar mengenakan pakaian yang ingin dipromosikan, dan avatar menunjukkan aplikasi di layar ponsel.
Sebagai bentuk komitmen terhadap kepercayaan pengguna, semua konten buatan Symphony akan diberi label sebagai hasil AI. Selain itu, konten-konten ini juga akan melewati proses peninjauan keamanan yang ketat.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita