Candra Ciputra: Property is a Local Business

marketeers article

Dari sekian banyak pengembang properti lokal, bisa dibilang Ciputra Development merupakan yang paling berhasil menembus pasar global. Selain di dalam negeri, portofolio properti yang dimiliki oleh Ciputra Development terbentang dari China hingga Vietnam. Adalah sosok Candra Ciputra selaku President Director PT Ciputra Development Tbk, yang menjadi otak dari kesuksesan Ciputra Development di sektor properti.

Kepada Marketeers, Candra menjelaskan bahwa saat ini Indonesia berada di satu titik di mana pemain properti asing menganggap negeri ini memberikan prospek cerah. Ia ingat betul bahwa beberapa waktu lalu, Indonesia selalu dilewati oleh investor. Ketika ingin berinvestasi, investor akan memilih Singapura, disusul Malaysia dan Thailand.

“Sekarang ini, Indonesia tidak seperti itu. Negeri ini dianggap lebih bagus, termasuk properti. Dalam lima tahun terakhir, banyak sekali pemain luar negeri yang masuk dari Jepang, China, Hong Kong, dan Singapura. Mereka ada yang datang sendiri, ada pula yang melalui skema joint venture,” ujar Candra.

Keberadaan investor atau pengembang asing ini ibarat dua mata pisau. Dari sisi positif, menunjukkan bahwa prospek bisnis properti di Indonesia cerah. Negatifnya, pengembang asing jarang sekali yang benar-benar sukses di Indonesia. Sebab, harga tanah di negeri ini tidak dimiliki oleh pemerintah. Jadi, ketika mereka membeli tanah, mesti membeli dari swasta. Alhasil, cost of fund pun menjadi tinggi dan tidak murah.

“Karena itu, mereka lebih banyak yang joint venture dengan pengembang lokal. Logikanya, buat apa mereka bangun properti di tanah kita, kalau kita pun bisa bangun sendiri,” kata peraih The Best Industry Marketing Champion 2017 dari Sektor Properti ini.

Baginya, alasan ekspansi Ciputra Development ke pasar global sama dengan alasan para investor ketika memasuki pasar Indonesia, yakni diversifikasi produk. Namun, ia mengingatkan bahwa jauh sebelum pengembang asing masuk ke Indonesia, Ciputra Development sudah memasuki pasar regional ASEAN sejak 15 tahun lalu. Proyek pertama Ciputra Development adalah Ciputra Hanoi International City di Vietnam, yang merupakan proyek properti terbesar di negara itu.

“Diversifikasi itu perlu karena di saat Indonesia dilanda krisis, kami masih memiliki pasar yang bisa mengimbangi,” singkatnya.

Ciputra Development juga hadir di Kamboja dan China. Candra menjelaskan bahwa Vietnam dan China merupakan pasar yang bagus bagi perusahaan, sebab proyek Ciputra Development di sana terbilang proyek besar. Di China, Ciputra Development membangun Grand Shenyang International City, bekerja sama dengan Pemerintah China. Selain itu, Candra juga membangun township seperti di daerah Pondok Indah, terdiri dari gedung perkantoran, pusat belanja, komplek perumahan, dan rumah sakit

“Memang, tidak semua nama-nama proyek kami menggunakan nama Ciputra atau Citra. Hanya di Vietnam saja, yang menggunakan nama Ciputra. Kendati demikian, konsumen lambat laun tahu siapa developer yang berada di belakang proyek tersebut,” ungkap Candra.

Tantangan paling sulit dalam mengembangkan bisnis properti di luar Indonesia adalah mencari tanah atau lokasi yang bagus. Menurutnya, property is a local business. Makanya, jika ada pemain yang ingin ekspansi ke Indonesia, joint dengan lokal adalah opsi terbaik. Sebab, izin dan segala macam urusan internal bisa dilakukan oleh mitra lokal. Saat Ciputra ke pasar luar negeri pun, mereka juga joint dengan mitra lokal.

Baginya, tiap portofolio produk Ciputra Development harus memiliki empat syarat; lengkap, kualitas terbaik, apa yang dijanjikan terpenuhi, serta ada after sales services. “Itu yang selalu kami terapkan pada semua produk-produk Ciputra. Kami sudah membuat 120 proyek properti di seluruh Indonesia,” katanya.

Related

award
SPSAwArDS