Cara Johnson & Johnson Sukseskan Program Eliminasi TBC 2030

marketeers article

Laporan Tuberkulosis (TB) global yang dikeluarkan WHO pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, tingkat kejadian TB dilaporkan mencapai 845.000, 65% di antaranya berhasil diidentifikasi. Sedangkan, angka kematian yang disebabkan oleh TB mencapai 93.000 jiwa.

Atas data ini, Kementerian Kesehatan RI kemudian mencanangkan program Eliminasi TB 2030. Program ini menjadi kanal bagi pemerintah dan perusahaan partner untuk mengakhiri epidemi TB di Indonesia.

“Program Eliminasi TB ini merupakan cara Kemenkes dan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dengan mitra swastanya untuk melakukan kerja sama lintas sektor. Kami memfokuskan pada edukasi pengetahuan TB pada masyarakat hingga Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030,” jelas Sawan Malik, Presiden Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia di Cimahi pada akhir Januari lalu.

Dijelaskan oleh Sawan, Indonesia memiliki potensi MDR -TB yang sangat besar. MDR-TB merupakan kondisi ketika pasien TB resisten terhadap minimal dua obat anti TB lini pertama, yaitu isoniazid dan RIfampisin, etambutol, streptomisin, dan piranizamid. Kondisi ini berbahaya karena TB tergolong penyakit menular yang jika tidak diobati akan semakin parah.

Aibatnya, banyak daerah terjangkit wabah TB dan sulit untuk sembuh, bahkan tidak menemukan penyembuhan sama sekali. “Untuk itu, kami menaruh ketertarikan khusus dengan kasus penyakit ini. Dengan mengedukasi masyarakat mengenai TB dan MDR-TB, masyarakat akan memahami bagaimana cara mengobati penyankit ini dan obat apa yang paling efektif untuk digunakan pasien,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Johnson & Johnson juga meresmikan PANGKAS (Panggung Kampung Sehat) sebagai kanal edukasi mengenai TB bagi masyarakat Cimahi. Edukasi ini dimulai dari gejala, penanganan, pengobatan, hingga pencegahan.

Uniknya, program ini menggunakan wayang sebagai penyampaian edukasi. Tidak hanya TB, panggung ini juga mengedukasi masyarakat mengenai penyakit menular lain dan penangananya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS