Cara Memahami Business Model untuk Memulai Usaha

marketeers article
Ilustrasi. (Sumber: 123)

Business model adalah kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai. Model ini menjadi dasar dalam menjalankan operasional bisnis serta menentukan strategi jangka panjang.

Melansir strategyzer, tanpa pemahaman yang tepat tentang business model, pelaku usaha akan kesulitan mengembangkan arah yang jelas. Model ini membantu memetakan relasi antara produk, pelanggan, pendapatan, dan sumber daya yang digunakan.

BACA JUGA: Kapan Waktu Terbaik untuk Resign dari Pekerjaan demi Fokus Bisnis?

Dalam praktiknya, business model tidak hanya menjelaskan cara perusahaan menghasilkan uang. Business model juga mencakup bagaimana perusahaan mempertahankan relevansi di tengah persaingan yang dinamis.

Berikut beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan saat menyusun atau mengevaluasi sebuah business model:

1. Kenali Siapa Pelanggan Utama

Setiap bisnis perlu memahami siapa yang mereka layani. Segmentasi pelanggan membantu menentukan arah produk dan strategi komunikasi.

Dengan memahami perilaku dan kebutuhan konsumen, perusahaan dapat menciptakan solusi yang tepat sasaran. Ini akan memengaruhi keseluruhan struktur bisnis.

2. Tentukan Proposisi Nilai yang Ditawarkan

Proposisi nilai adalah alasan mengapa pelanggan memilih produk atau jasa tertentu. Ini bisa berupa efisiensi, kualitas, harga, atau kenyamanan.

Nilai yang ditawarkan harus mampu menyelesaikan masalah pelanggan atau memenuhi kebutuhannya. Inilah yang menjadi pembeda utama dari kompetitor.

3. Pilih Saluran Distribusi yang Efisien

Saluran distribusi menentukan bagaimana produk atau layanan sampai ke tangan pelanggan. Bisa melalui toko fisik, platform digital, atau mitra bisnis.

Memilih saluran yang tepat akan memengaruhi kecepatan dan efisiensi operasional. Distribusi yang buruk bisa menurunkan kepuasan pelanggan.

4. Bangun Relasi Pelanggan yang Konsisten

Menjaga hubungan jangka panjang dengan pelanggan sangat penting bagi pertumbuhan bisnis. Relasi ini bisa berbentuk layanan purna jual, program loyalitas, atau interaksi digital.

Interaksi yang konsisten akan menciptakan kepercayaan dan meningkatkan retensi pelanggan. Ini juga menjadi modal untuk promosi dari mulut ke mulut.

5. Tentukan Aliran Pendapatan yang Realistis

Sumber pendapatan bisa berasal dari penjualan langsung, langganan, komisi, atau iklan. Setiap bisnis perlu memilih skema yang sesuai dengan produk dan pasarnya.

BACA JUGA: Menilik Tantangan Model Kemitraan dalam Bisnis Ojol

Model pendapatan yang jelas membantu dalam merencanakan investasi dan proyeksi keuangan. Ini juga menjadi tolok ukur keberlanjutan usaha.

Memahami dan menyusun business model secara tepat akan memberikan arah yang lebih terstruktur dalam menjalankan usaha. Pendekatan ini membantu perusahaan tetap adaptif dan relevan dalam menghadapi perubahan pasar.

Editor: Ranto Rajagukguk

award
SPSAwArDS