Cara Unik Alumni UI Lakukan Edukasi Kelola Sampah

marketeers article

Media untuk melakukan edukasi kini hadir dalam banyak pilihan. Tidak terkecuali salah satu platform distribusi konten seperti TikTok. Hal inilah yang disadari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) yang mengadakan kompetisi TikTok dengan tema mengelola sampah.

Kompetisi ini akan berlangsung sepekan dimulai dari 31 Oktober lalu. Disiapkan hadiah uang tunai bagi tiga juara dan kompetisi ini pun terbuka untuk umum.

“Melalui kompetisi video TikTok berdurasi satu menit, kami mengajak masyarakat menerapkan pola hidup ramah lingkungan. Caranya, dengan melakukan praktik zero waste serta pengelolaan dan pemilahan sampah dengan baik di rumah,” ungkap Ketua Community Development Center ILUNI UI Indri L. Juwono.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga kini terus dilakukan. Dampaknya cukup luas tidak hanya penggunaan internet yang tinggi di rumah-rumah namun juga meningkatnya sampah. PJJ ini dianggap menggeser masalah pengelolaan sampah dari sekolah ke rumah.

Berdasarkan data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 62% dari total sampah nasional berasal dari sampah rumah tangga. Jumlah ini meningkat sejak pandemi karena banyaknya kegiatan yang dilakukan di rumah, termasuk PJJ.

Juni lalu, LIPI merilis hasil riset yang menunjukkan bahwa sampah plastik dari pembungkus paket belanja mengalami peningkatan. Bahkan hanya satu dari dua responden yang melakukan pemilahan sampah plastik.

Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira mengungkapkan pentingnya memisahkan sampah organik dan sampah organtik agar tidak saling mencemari. Jika belum bisa melakukan composting sendiri ada baiknya membangun fasilitas composting bersama di lingkungan sekitar.

 ”Yang pasti sampah organik harus dilakukan composting agar tak memicu gas metana saat dimasukan ke dalam plastik. Karena berpotensi berbahaya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” tegas Tiza.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS