CEO Google Sundar Pichai Umumkan Putaran PHK dalam Jumlah Besar

marketeers article
Google. (FOTO:123RF)

Sundar Pichai, CEO Google memperkirakan adanya putaran Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) lanjutan dalam jumlah besar pada tahun 2024. Hal itu mengemuka dalam memonya berjudul “Prioritas 2024 dan Tahun yang Akan Datang” yang dikirimkan ke seluruh pekerja.

Dilansir dari CNBC, Kamis (18/1/2024), Pichai mengatakan Google mulai mengalihkan investasi ke bidang-bidang lain, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sehingga berdampak terhadap jumlah sumber daya manusia (SDM) perusahaan.

“Kami memiliki tujuan yang ambisius dan akan berinvestasi dalam prioritas besar kami tahun ini,” kata Pichai dalam memonya.

BACA JUGA: Google Kembali PHK Karyawan, Divisi Periklanan Terdampak

Pichai menuturkan jajaran manajemen bersiap untuk membagikan tujuan AI tahun ini dan mempublikasikan OKR (tujuan dan hasil kunci) 2024. 

“Realitasnya adalah, untuk menciptakan kapasitas untuk investasi ini, kita harus membuat pilihan sulit. Bagi sejumlah tim, itu berarti menghilangkan peran, yang mencakup menghilangkan lapisan untuk menyederhanakan pelaksanaan dan meningkatkan kecepatan,” ujar Pichai.

The Verge menjadi media yang pertama kali melaporkan tentang memo tersebut. Juru bicara Google belum memberikan tanggapan atas memo Pichai.

BACA JUGA: Google Incognito Masih Melacak Pencarian Pengguna, Ini Detailnya

Pesan terbaru Pichai menandakan upaya efisiensi di Google terus berlanjut. Perusahaan telah melakukan sejumlah putaran PHK yang dimulai pada Januari 2023 dan mengumumkan akan memangkas 12.000 pekerja, atau sekitar 6% dari total tenaga kerja full time.

Google juga mengurangi sejumlah tunjangan, serta laptop dan inventaris lainnya. Sejak pergantian tahun, Google telah melakukan PHK ke ratusan pekerja, termasuk engineering pusat, hardware, dan periklanan. 

“Untuk lebih jelasnya, sejumlah tim akan terus membuat keputusan alokasi sumber daya. Tidak akan menyentuh setiap tim,” ucapnya.

Saham induk Google, Alphabet melonjak 55% tahun lalu seiring reli saham teknologi setelah tahun 2022, didorong dengan maraknya tentang AI. Pendapatan pada kuartal III 2023 kembali tumbuh dua digit bersamaan dengan pemulihan pasar iklan digital.

Bulan lalu, Google meluncurkan model AI terbesar dan paling canggih, Gemini. Dalam beberapa uji coba, kinerja model ini secara bertahap melampaui model GPT-4 dari OpenAI, pencipta ChatGPT.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS