ChatGPT Palsu Jadi Senjata Baru Siber, Serangan ke UMKM Meledak 115% di 2025

marketeers article
ChatGPT Palsu Jadi Senjata Baru Siber, Serangan ke UMKM Meledak 115% di 2025 (FOTO: 123RF)

Pada tahun 2025, hampir 8.500 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi serangan siber yang memanfaatkan ChatGPT palsu. Perangkat lunak berbahaya kini makin sering disamarkan sebagai alat produktivitas daring populer, termasuk layanan berbasis AI seperti ChatGPT dan DeepSeek.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat jumlah ancaman siber yang meniru ChatGPT meningkat sebesar 115% dalam empat bulan pertama tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mencapai 177 file. Penjahat siber semakin cerdik memilih umpan, hanya meniru aplikasi yang sedang ramai diperbincangkan.

Vasily Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky, mengatakan pelaku ancaman agak pilih-pilih dalam memilih alat AI sebagai umpan. Misalnya, tidak ditemukan file berbahaya yang meniru Perplexity.

“Kemungkinan penyerang akan menggunakan alat sebagai penyamaran untuk malware atau jenis perangkat lunak yang tidak diinginkan lainnya secara langsung bergantung pada popularitas layanan dan kehebohan di sekitarnya. Semakin banyak publisitas dan perbincangan tentang suatu alat, semakin besar kemungkinan pengguna akan menemukan paket palsu di internet,” katanya dalam siaran persnya kepada Marketeers, Selasa (1/7/2025).

BACA JUGA: ChatGPT Kalah Catur Lawan Konsol Tahun 1977, Kok Bisa?

Selain malware, berbagai skema phishing dan spam juga semakin marak menargetkan UMKM.

“Agar aman, karyawan UMKM – serta pengguna biasa – harus berhati-hati saat mencari perangkat lunak di internet atau menemukan penawaran berlangganan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selalu periksa ejaan yang benar dari situs web dan tautan dalam email yang mencurigakan. Dalam banyak kasus, tautan ini mungkin ternyata adalah phishing atau tautan yang mengunduh perangkat lunak berbahaya atau mungkin tidak diinginkan,” tegas Kolesnikov.

Penyerang juga memanfaatkan kebutuhan bisnis dengan menawarkan solusi otomatisasi, pemasaran, hingga pinjaman, padahal ujung-ujungnya adalah penipuan atau pencurian data. Penawaran phishing dan spam seringkali dibuat menyerupai kebutuhan umum bisnis UMKM, mulai dari pemasaran email, layanan manajemen reputasi, hingga pembuatan konten.

BACA JUGA: ChatGPT Kini Bisa Buat Catatan Rapat dan Akses Google Drive

Ancaman ChatGPT palsu ini membuktikan bahwa popularitas AI membawa risiko baru di dunia digital, terutama bagi bisnis yang belum siap dengan perlindungan siber yang memadai.

award
SPSAwArDS