Cottonology Alami Peningkatan Penjualan

marketeers article

Cottonology mengklaim telah berhasil melewati krisis pandemi selama tiga bulan terakhir. Meski tidak sedikit usaha yang mengalami penurunan, merek fesyen pria asal Bandung ini justru mendapatkan peningkatan penjualan hingga mencapai 60%.

Berbeda dengan sejumlah bisnis yang mengalami kerugian karena peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Cottonology justru mendapatkan pertumbuhan karena transaksi online. Kuncinya ada pada pemasaran secara daring yang mendominasi. Selain itu, belanja online memang menjadi pilihan banyak orang untuk menghindari penyebaran COVID-19.

Salah satu produk yang mengalami peningkatan penjualan adalah celana boxer. Founder Cottonology Carolina Danella Laksono menjelaskan bahwa hal ini tidak terlepas dari perubahan kebiasaan di tengah masyarakat. “Produk ini banyak diminati karena saat ini banyak orang yang melakukan work from home (WFH). Bahan katun yang digunakan membuat konsumen nyaman,” ujar Carolina.

Tidak dapat dipungkiri industri fesyen mendapakan pengaruh dari pandemi yang ada. Namun, penting bagi merek untuk tetap menjaga kreativitas tanpa mengurangi kualitas. Hal itulah yang ingin ditekankan Carolina lewat mereknya, Cottonologi.

“Kami memahami bahwa daya beli konsumen untuk produk fesyen menurun. Tetapi, kami tidak bisa bertoleransi dalam urusan kualitas,” tegasnya.

Menyadari situasi saat ini, Cottonology meluncurkan parfum Cottonology Ocean Blue.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS