Cottonology Buka Empat Gerai Baru Selama Pandemi

marketeers article

Banyak industri mengalami penurunan karena dampak pandemi COVID-19. Namun, tidak sedikit para pelaku bisnis yang mengalami peningkatan di tengah situasi yang sulit. Salah satunya brand asal Bandung, Cottonology yang mendapatkan kenaikan permintaan produk fesyen.

Sepanjang tahun 2020, Founder Cottonology Carolina Danella Laksono menuturkan telah membuka empat gerai baru. Setelah beberapa bulan bisnis terdampak pandemi, pada kuartal IV 2020, ia mengaku bisnis mulai kembali normal.

Cottonology membuka tiga gerai di Yogya Departement Store dan satu gerai lainnya untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, mereka juga menambah jumlah karyawan hingga 25% sejak kuartal I 2020.

Para karyawan baru yang direkrut merupakan masyarakat yang berdomisili di sekitar pabrik Cottonology. Carolina mengungkapkan bahwa ini sejalan dengan tujuan awal usahanya untuk bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Saat wabah masuk ke Indonesia, berbagai industri harus merasakan imbasnya. Mulai dari produksi yang terhambat, stok berkurang, pameran dan kegiatan fesyen lain pun dibatalkan, serta permintaan menurun. Namun, untuk tetap bertahan, Cottonology pun mengubah strategi mereka.

“Kami melakukan perubahan dengan memproduksi masker. Karena, merek kami sudah banyak beredar di pasaran, tidak terlalu sulit untuk masuk dengan produk yang berbeda. Dan, memasuki new normal, ekonomi kembali menggeliat sehingga kami mulai memproduksi model-model baru,” ungkap Carolina.

Salah satu koleksi terbaru adalah kemeja tie dye yang memang sedang diminati banyak orang. Hal ini merupakan upaya dari Cottonology untuk tetap memahami pasar. Tidak hanya itu, mereka juga berusaha memberikan bahan-bahan berkualitas untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS