COVID-19 Akselerasi Proses Digitalisasi

marketeers article
Ilustrasi berselancar internet di rumah (Sumber: 123RF)

Fenomena COVID-19 mempercepat proses digitalisasi. Data perusahaan Artificial Intelligence (AI) dan pengolahan data terintegrasi di bidang pemasaran, ADA bahkan memprediksi, peralihan aktivitas dari offline ke online kemunginan besar menjadi permanen.

Hal ini didorong oleh kesadaran masyarakat masyarakat jika penggunaan platform digital untuk kehidupan sehari-hari tidak sesulit yang mereka bayangkan. Semua dengan mudah dilakukan dan dapat dipenuhi hanya dengan sebuah gadget.

Industri dan pelaku bisnis pun dipaksa untuk bertranformasi ke ranah digital, antara lain industri kesehatan.

“Hal ini didorong oleh kebutuhan yang bertentangan dengan rasa khawatir masyarakat. Sebagai contoh, saat sedang sakit seseorang membutuhkan konsultasi dokter. Namun, COVID-19 membuat mereka khawatir untuk keluar rumah. Di saat ini lah aplikasi kesehatan menjadi solusi,” kata Country Director ADA Indonesia Faradi Bachri di Jakarta, Senin (20/07/2020).

Kondisi pandemi memaksa masyarakat untuk beradaptasi, mengubah cara hidup dan aktivitas sehari-hari.

“Pandemi menjadi kondisi yang menakutkan dan tidak terelakan. Di sisi lain, kondisi ini membantu mempercepat transformasi digital sehingga kita dipaksa memanfaatkan platform digital untuk beraktivitas sehari-hari. Lambat laun, gaya hidup digital pun menjadi permanen,” ujar Faradi.

Di sisi lain, Global Web Index mencatat terdapat lebih dari 76% pengguna Internet berusia 16 – 64 tahun yang menghabiskan waktunya untuk menggunakan smartphone selama social distancing diberlakukan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi berlangsung.

Related

award
SPSAwArDS