Ada kabar baik bagi pecinta seni! Sejumlah pameran seni yang memikat secara visual sekaligus sarat makna akan digelar di dua galeri ternama di Jakarta, yaitu ara contemporary dan Museum MACAN. Pameran menarik itu digelar pada sepanjang sisa pertengahan tahun 2025.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut daftar pameran seni di Jakarta yang diselenggarakan mulai Mei hingga Oktober 2025:
Once Was – Iwan Effendi (17 Mei – 21 Juni 2025)
Pameran tunggal Iwan Effendi bertajuk Once Was di ara contemporary mengajak pengunjung merenungi gagasan tentang kehadiran dan ketidakhadiran.
Lewat medium gambar di atas kertas, kayu, hingga instalasi teaterikal, Iwan menghadirkan atmosfer sunyi penuh memori.
BACA JUGA: Berkaca dari Kecelakaan Pesawat Air India, Benarkah Kursi 11A Paling Aman?
Karya-karya seperti Memory, Dialog, hingga seri Dramatic Tension menyoroti proses penciptaan tak kasatmata. Pameran ini mengajak pengunjung merenungkan makna diam, bayangan, serta transisi dalam kehidupan.
Pointing to the Synchronous Windows (10 & 24 Mei – 5 Oktober 2025)
Museum MACAN memulai rangkaian pamerannya dengan Pointing to the Synchronous Windows, sebuah kurasi karya dari koleksi museum yang mengeksplorasi relasi tubuh dan ruang.
Pameran ini menantang pandangan konvensional tentang keterhubungan spasial dan eksistensial.
Sejumlah nama besar menghiasi ruang pameran ini, mulai dari Yayoi Kusama dan Kazuo Shiraga, Affandi, Ay Tjoe Christine, hingga A.D. Pirous.
Pameran ini memperlihatkan bagaimana seni bisa menjadi cermin atas pengalaman manusia di ruang-ruang yang dinamis.
The Sea is Barely Wrinkled – Kei Imazu (24 Mei – 5 Oktober 2025)
Di waktu yang hampir bersamaan, Museum MACAN juga menghadirkan pameran tunggal Kei Imazu bertajuk The Sea is Barely Wrinkled.
Perupa asal Jepang yang kini tinggal di Bandung itu menggali warisan kolonial dan mitologi lokal Indonesia melalui teknik digital dan lukisan berlapis narasi sejarah.
Berangkat dari tragedi tenggelamnya kapal Batavia tahun 1628, pameran ini menghadirkan tokoh-tokoh mitologis seperti Nyai Roro Kidul dan Dewi Sri sebagai perlawanan terhadap pandangan kolonial yang antroposentris.
Isu lingkungan di Jakarta masa kini pun turut menjadi benang merah dari karya-karya yang ditampilkan.
Ruins and Blueprints (5 Juli – 3 Agustus 2025)
Pameran kelompok bertajuk Ruins and Blueprints menjadi ruang dialog antara empat seniman, yaitu Dita Gambiro, Enka Komariah, Irfan Hendrian, dan Lai Yu Tong. Pameran ini digelar di ara contemporary, lebih tepatnya di ruang Focus Gallery.
BACA JUGA: Kemenpar Ungkap Experiental Tourism Jadi Tren Industri Pariwasata
Keempat seniman itu menyuarakan narasi tentang harapan, identitas, dan sejarah melalui media kayu, akrilik, risograph, hingga potongan koran.
Karya yang ditampilkan merekam kompleksitas ruang sosial-politik, sekaligus membayangkan masa depan yang lebih inklusif dan spiritual.
Doorway – Carmen Ceniga Prado (5 Juli – 3 Agustus 2025)
Masih bertempat di ara contemporary, lebih tepatnya di ruang Main Gallery, Carmen Ceniga Prado menghadirkan pameran tunggal bertajuk Doorway.
Lewat lukisan dan instalasi tekstil, sang seniman mengeksplorasi kesunyian dan keterhubungan manusia dengan alam.
Karyanya tak hanya menggambarkan lanskap luar, tetapi juga pintu menuju lanskap batin. Ini akan mengajak pengunjung merenungkan sebuah perjalanan spiritual yang lembut, namun mendalam.
Your Curious Journey – Olafur Eliasson (22 November 2025 – 5 April 2026)
Sebagai bagian dari tur Asia Pasifik, pameran Your Curious Journey oleh Olafur Eliasson yang digelar di Museum MACAN ini menampilkan eksplorasi spasial, cahaya, dan fenomena alam yang telah menjadi ciri khas sang seniman selama lebih dari tiga dekade.
Demikianlah sejumlah pameran seni di Jakarta yang hadir sepanjang pertengahan 2025. Tertarik untuk mengunjungi salah satunya?
Editor: Eric Iskandarsjah Z